Ibrani 12:2 (AYT) Biarlah mata kita tertuju pada Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita, ….
Mungkin ada yang memberitahu kita bahwa berdoa harus dengan iman. Tetapi ketahuilah, iman bukanlah sesuatu yang dapat kita miliki saat kita menginginkannya. Sebenarnya, iman adalah suatu fungsi di dalam kita yang dihasilkan oleh Allah. Jika kita adalah orang yang tinggal di dalam Allah, dan membiarkan Allah memiliki kedudukan di dalam kita, maka Allah di dalam kita akan menghasilkan sebuah fungsi yang disebut iman. Iman bukan berasal dari kita. Hampir dapat dikatakan bahwa iman adalah Allah sendiri, sama seperti kasih adalah Allah sendiri. Orang yang dipenuhi Allah, baru dipenuhi kasih. Demikian juga, hanya orang yang dipenuhi Allah, baru dipenuhi iman. Karena itu, mendorong orang agar memiliki iman adalah tindakan yang sia-sia.
Ketika Allah diberikan kedudukan di dalam kita, maka Ia akan menjadi iman di dalam kita. Ketika Ia memenuhi kita, maka di dalam kita penuh iman. Kita tidak perlu bergumul untuk percaya, juga tidak usah memaksa diri untuk percaya, ketika kita berdoa, kita pasti dapat percaya. Kita tahu dengan pasti doa kita diterima oleh Dia, berasal dari Dia, menjamah Dia, dan dijawab oleh Dia. Iman ada bukan karena kita menginginkan atau mengusahakannya, melainkan iman adalah Allah memenuhi kita sedemikian rupa sehingga kita tidak dapat berbuat apa-apa selain beriman.
Doa: O Tuhan Yesus, kami memberikan Engkau kedudukan di dalam kami, penuhilah kami dengan hayat-Mu, sehingga kami memiliki iman. Engkaulah iman kami. Amin!
