DOSA DAGING DAN EGO DAGING

Roma 7:14b, “tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Dari ayat di atas kita mengetahui bahwa daging terdiri dari: “dosa dan aku.” Dosa ditujukan kepada kuasa dosa, dan aku adalah yang biasa kita sebut “ego”. Setiap orang Kristen yang ingin memahami kehidupan rohani harus dapat membedakan kedua unsur daging tersebut.

Di atas salib, Tuhan telah menanggulangi dosa-dosa daging kita (Rm. 6:6). Karena itu, terhadap masalah dosa, Alkitab tidak sekali pun menyuruh kita untuk disalibkan. Masalah dosa telah digenapkan sepenuhnya oleh Kristus, manusia tidak perlu berbuat apa-apa lagi untuk hal ini. Alkitab hanya menyuruh kita memandangnya sebagai fakta yang telah digenapi (Rm. 6:11). Alkitab tidak pernah menyuruh kita untuk disalibkan karena dosa, melainkan mengharuskan kita untuk disalibkan karena ego.

Penanggulangan terhadap dosa dan ego berbeda. Masalah dosa telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas salib, sekali untuk selamanya. Orang Kristen dapat mutlak mengalahkan dosa dalam sekejap waktu, pada waktu ia dilahirkan kembali. Namun untuk ego, kita harus menyangkali dan menyalibkannya setiap hari seumur hidup kita.

Matius 16:24, “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sayangnya, banyak pemimpin tidak memahami kebenaran ini, sehingga terus berusaha menyalibkan dosa jemaat. Ini adalah pekerjaan sia-sia, karena mereka mengerjakan apa yang telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas salib. Dan malah membuat jemaat tidak mengalami khasiat kematian Kristus.

Di sisi yang lain, masalah ego malah tidak pernah diurus agar disalibkan. Bukannya menyalibkan ego, mereka malah membangkitkan, menghidupkan, dan memperbesar ego jemaat melalui khotbah-khotbah mereka. Jemaat menjadi semakin banyak memiliki keinginan ego daging, seperti: ingin sukses, ingin kaya, ingin terkenal, ingin punya ini dan itu, ingin hidup nyaman tanpa penderitaan, dan masih banyak keinginan ego daging yang lainnya.

Daripada menyalibkan ego, pemimpin malah sibuk menyalibkan dosa jemaat, yang sebetulnya telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas salib. Jemaat pun otomatis menjadi orang-orang yang terus berjuang untuk menyalibkan dosanya bukan egonya. Biarlah Tuhan membelas kasihani gereja-Nya agar tidak berperang di tempat yang salah. Amin!

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk memahami bahwa masalah dosa telah Engkau selesaikan di atas salib. Sekarang kami perlu menyangkali dan menyalibkan ego setiap hari. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*