I Yohanes 1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Kita telah belajar bahwa hati nurani dibatasi oleh pengetahuan. Jika pengetahuan rohani bertambah banyak, akan semakin banyak pula dosa dan kesalahan yang dapat dituduh oleh hati nurani. Kita tidak perlu kuatir tentang bagaimana menanggulangi sesuatu yang belum diketahui, karena hati nurani hanya akan menghakimi berdasarkan terang yang telah kita terima. asal kita sepenuhnya menaati apa yang telah diketahui karena telah diterangi, itu sudah cukup.
Jika kita hidup atau berjalan di dalam terang yang kita miliki saat ini, sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa (walau pun banyak dosa yang belum kita ketahui). Terang yang kita miliki sangat terbatas, tetapi kita wajib hidup dan berjalan di dalam terang yang telah kita miliki itu, barulah kita dapat bersekutu dengan Allah, dan barulah darah Yesus, Anak-Nya, menyucikan kita dari segala dosa.
Mungkin hari ini kita masih mempunyai dosa yang belum ditanggulangi, namun belum mengetahuinya, karena itu hari ini kita masih dapat bersekutu dengan Allah tanpa gangguan. Tetapi bila tahun depan pengetahuan kita bertambah, maka dosa yang sama itu bisa mengganggu persekutuan kita dengan Allah, karena kita telah mengetahuinya dan itu pasti dipersalahkan oleh hati nurani.
Contoh: Misalnya saya adalah orang yang suka bercanda, apa saja dibuat candaan, bahkan hal rohani pun dijadikan bahan candaan. Selama ini hati nurani tidak pernah mempersalahkan saya jika saya bercanda, karena itu persekutuan saya dengan Tuhan pun berjalan baik tanpa gangguan. Sampai satu hari, katakanlah saya membaca buku rohani yang berbicara tentang salah satu ciri orang yang jiwani adalah suka bercanda. Ketika menerima pengetahuan itu saya diterangi bahwa saya masih jiwani karena masih suka bercanda secara berlebihan. Sejak saat itu, jika saya mulai bercanda secara berlebihan, hati nurani akan mempersalahkan saya, dan jika saya mengabaikannya, hal itu akan menghambat persekutuan saya dengan Tuhan. Apa yang harus saya lakukan? Setiap kali bercanda dan hati nurani mempersalahkan, saya harus mengakui bahwa itu adalah sebuah dosa, dan minta penyucian oleh darah Yesus. Maka Roh Kudus akan menyucikan kita dari segala dosa, dan menyingkirkan perilaku suka bercanda berlebihan itu.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk hidup dan berjalan berdasarkan terang yang telah kami terima, agar hati nurani kami murni tanpa cela, dan persekutuan kami dengan Allah sempurna. Amin!