JANGAN MENOLAK KASIH KARUNIA ALLAH

Galatia 2:21, “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Tujuan utama kematian Kristus bukanlah untuk menebus dosa kita, melainkan untuk menggarapkan hayat Allah ke dalam kita, agar kita bisa hidup berdasarkan hayat Allah tersebut sehingga bisa menjadi seperti Allah dalam hayat dan sifat, bukan dalam kedudukan ke-Allahan. Sejak semula, inilah rencana Allah terhadap manusia. Namun karena manusia telah jatuh, Dia harus menebus manusia dari dosa. Tanpa manusia ditebus dari dosa, maka Dia tidak dapat menggarapkan hayat Allah ke dalam manusia.

Lalu apakah tujuan Kristus menggarapkan hayat Allah ke dalam kita? Supaya kita tidak lagi hidup berdasarkan hayat alamiah kita sendiri, melainkan hidup berdasarkan hayat Allah, yang adalah Kristus sendiri. Jika setelah lahir baru, kita terus berusaha melakukan perintah Allah berdasarkan hayat alamiah kita sendiri, maka kita tidak lebih dari orang beragama Kristen yang taat, bukan orang Kristen sejati. Orang Kristen sejati adalah orang yang memperhidupkan Kristus, Sang hidup kekal (hayat Allah) sebagai kebenarannya.

Bagi orang Kristen sejati, perbuatan kebenaran adalah hasil ekspresi dari Kristus yang telah diperhidupkan.

Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Buah Roh bukanlah sesuatu yang harus kita latih dan usahakan dari manusia alamiah kita, melainkan sesuatu yang muncul sebagai ekspresi dari Kristus yang telah kita perhidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pergumulannya bukanlah bagaimana kita menghasilkan buah Roh, melainkan bagaimana memperhidupkan Kristus. Jika memperhidupkan Kristus, maka otomatis Kristus akan terekspresi dari hidup kita dalam bentuk buah Roh.

Jika memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran kita, artinya kita tidak menolak kasih karunia Allah yang telah menganugerahkan Kristus kepada kita. Dan dengan demikian Kematian Kristus menjadi tidak sia-sia (Gal. 2:21). Sebaliknya jika berusaha melakukan kebenaran dengan hayat alamiah kita sendiri, artinya kita menolak kasih karunia Allah dan kematian Kristus menjadi sia-sia bagi kita.

Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak mau menolak kasih karunia Allah dan menyia-nyiakan kematian-Mu bagi kami. Kami ingin memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran kami, dan tidak lagi berusaha melakukan kebenaran dengan hayat alamiah kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*