Kisah Para Rasul 6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.
Kita semua tahu bahwa manusia tercipta atas tiga bagian: roh, jiwa, dan tubuh. Jiwa ada di tengah-tengah, di antara roh dan tubuh. Jiwa adalah kepribadian kita, ego kita. Di dalam jiwa, pikiran adalah bagian utama. Keluar masuknya manusia tergantung pada pikiran. Keluar adalah penyataan atau penampilan manusia, masuk adalah daya tangkap manusia. Baik menyatakan apa yang ada di dalam kita maupun menerima sesuatu dari luar, keduanya harus melewati pikiran. Karena itu, pikiran tidak hanya menduduki posisi yang utama dalam jiwa, tetapi juga merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan diri kita.
Menurut sistem pendidikan zaman ini, seseorang memerlukan pendidikan formal sekurang-kurangnya dua puluh tahun untuk mendapatkan gelar Doktor. Artinya diperlukan proses belajar selama dua puluh tahun untuk mengembangkan pikiran manusia secara memadai agar berguna bagi hidup manusia. Dari sini kita bisa melihat, betapa pentingnya kedudukan pikiran bagi manusia.
Jika pikiran perlu dididik untuk hidup manusia, terlebih lagi pikiran perlu dilatih untuk berdoa. Kalau pikiran tidak dilatih, maka pikiran tidak berdaya menerima dan melepas beban doa. Baik menerima maupun melepas beban dalam doa memerlukan pikiran yang berfungsi dengan baik. Walaupun doa berasal dari roh, doa tetap harus melewati pikiran; begitu pikiran tidak beres, pasti ada masalah dalam doa. Jadi untuk menjadi seorang pendoa, kita tidak bisa tidak harus memperhatikan pelatihan pikiran kita.
Doa: O Tuhan Yesus, kami ingin melatih pikiran agar dapat berfungsi untuk menerima dan melepas beban dalam doa agar kami dapat berdoa dengan lebih baik, Amin