KITA TIDAK BERHUTANG KEPADA
DAGING UNTUK MENURUTI DAGING

1 Yohanes 3:9, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Seringkali ayat tersebut tidak dimengerti atau disalah mengerti oleh orang Kristen. Ayat tersebut tidak memiliki pengertian bahwa orang yang lahir dari Allah, mutlak tidak mungkin berbuat dosa lagi. Pengertiannya adalah bahwa orang yang lahir dari Allah tidak memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa lagi.

Misalnya kita mengatakan bahwa kayu tidak dapat tenggelam. Ini memiliki makna bahwa kayu tidak memiliki kecenderungan untuk tenggelam, bukan mutlak tak mungkin tenggelam. Sebab jika kayu itu terendam dalam air terlalu lama, ia bisa tenggelam. Atau jika ia ditekan ke dalam air , ia pun akan tenggelam. Namun sifat asasi dari kayu adalah tidak mungkin tenggelam.

Demikianlah ketika dilahirkan dari Allah, maka sifat asasi benih hayat Allah yang kita terima adalah tidak mungkin berbuat dosa. Namun jika tercemar oleh dunia, atau tergoda oleh setan, kita masih mungkin berbuat dosa lagi. Hanya kita tidak memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa. Jika orang Kristen dipenuhi dengan kecenderungan berbuat dosa, itu membuktikan bahwa ia masih karnal, belum berjalan menurut hayat Allah di dalam rohnya, karena itu masih dikuasai daging.

Pada satu pihak, kita harus mengerti bahwa kita adalah manusia ciptaan baru dalam Kristus, Roh Kudus berhuni di dalam kita, kematian Kristus beroperasi dalam kita, dan kita memiliki hayat pengudusan. Namun, di pihak lain, kita pun masih sebagai daging yang berdosa, masih dapat merasakan eksistensi daging dan hawa nafsunya.

Kita harus mengakui bahwa adakalanya kita juga lemah, pikiran berdosa masih bisa masuk ke dalam benak kita tanpa disengaja, perkataan-perkataan jahat juga mungkin keluar tanpa disengaja, tekad terkadang sulit untuk mematuhi Tuhan, dan masih mungkin timbul kesombongan dalam diri kita. Semua itu adalah aktivitas daging.

Roma 8:12-13, “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Setelah ditebus, kita tidak lagi berhutang kepada daging sehingga harus menuruti daging. Kita berhutang kepada Roh sehingga harus menuruti Roh. Jika kita masih hidup menurut daging, itu karena kita mau begitu, bukan harus begitu.

Doa: Tuhan Yesus, kami tidak berhutang kepada daging untuk menuruti daging. Kami berhutang kepada Roh untuk menuruti Roh. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*