KRISTUS MEMEGANG DAN MEMELIHARA GEREJA

Wahyu 2:1, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Pada pembukaan setiap surat dari ketujuh surat kepada tujuh gereja dalam Wahyu 2 dan 3, Tuhan selalu menyatakan diri-Nya berdasarkan keadaan gereja yang ada. Kepada gereja di Efesus, Dia menyatakan diri-Nya sebagai Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas.

Bintang melambangkan utusan gereja (rohaniawan) yang mengemban kesaksian Yesus. Mereka berada dalam genggaman tangan kanan Tuhan, dan Tuhan berjalan di antara gereja-gereja yang dilambangkan dengan tujuh kaki pelita emas. Inilah suasana yang sangat indah! Dia menggenggam para utusan gereja, dan berjalan di antara gereja-gereja untuk memelihara mereka.

Sebagai pribadi yang memelihara gereja dan utusannya, Kristus menegur jemaat di Efesus bahwa mereka telah kehilangan kasih yang semula, dan menurut Tuhan, ini adalah sebuah kejatuhan yang sangat dalam. Meninggalkan kasih yang semula adalah kejatuhan yang sangat dalam, karena ini merupakan awal dari kemerosotan gereja dalam aspek-aspek yang lainnya.

Meskipun gereja di Efesus melakukan pekerjaan yang baik, berjerih lelah untuk Tuhan, bertekun dalam penderitaan, dan menguji rasul-rasul palsu (ay. 2-3), namun mereka telah meninggalkan kasih yang semula. Hanya kasih yang bisa memelihara hubungan kita yang tepat dengan Tuhan. Betapa pun banyak dan hebatnya aktivitas rohani yang kita lakukan, tanpa kasih, semuanya tidak tepat.

Kasih yang semula adalah kasih yang segar, kasih yang terbaik. Setiap hari kita harus mengasihi Tuhan dengan kasih yang segar dan yang terbaik. Kasih kita terhadap Tuhan harus diperbarui setiap hari, jangan mengasihi Tuhan dengan kasih hari kemarin. Jika kita tidak memperbarui kasih kepada Tuhan setiap hari, maka tanpa sadar kita akan meninggalkan kasih yang semula. Jika itu terjadi, maka semua aktivitas rohani yang kita lakukan hanya ritual agamawi belaka, tanpa realitas hayat di dalamnya.

Jika Anda sedang meninggalkan kasih yang semula seperti gereja di Efesus, hari ini Tuhan Yesus memanggil untuk kembali kepada kasih yang semula, kasih yang terbaik, kasih yang segar.

Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak ingin mengasihi-Mu dengan kasih hari kemarin. Hari ini kami memperbarui kasih kami kepada-Mu ya Tuhan. Kami mengasihi-Mu dengan kasih yang terbaik, kasih yang segar. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*