Yohanes 4:34, “Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Di sini Tuhan mewahyukan kepada kita bahwa makanan hayat rohani kita adalah melakukan pekerjaan yang dikehendaki Allah. Pekerjaan yang dikehendaki Allah di sini, dalam konteksnya adalah memberitakan Injil dan merawat orang, menghasilkan anak-anak Allah. Jika hanya memperhatikan kerohanian sendiri, menganggap pembacaan Alkitab dan berdoa sebagai kesenangan atau hiburan pribadi, kita akan merugikan Kerajaan Allah. Kita harus percaya bahwa Allah sanggup menghidupi kita, bukan hanya pada aspek jasmani, melainkan juga pada aspek rohani.
Jika hanya memperhatikan masalah suplai untuk diri sendiri, hanya sibuk berdoa dan membaca firman, namun tidak memberitakan Injil dan mendewasakan orang, kita malah tidak akan memperoleh apa-apa, tidak merasa dipuaskan. Namun jika kita memikirkan kepentingan Kerajaan Allah, kita akan dipuaskan. Orang yang rela mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri demi mengerjakan pekerjaan Bapa, akan selalu dipuaskan oleh Allah.
Dalam pengalaman, kita bisa membuktikan bahwa ini benar. Saat kita bisa melakukan pekerjaan Bapa, yaitu memberitakan Injil dan mendewasakan orang, kita merasakan kepuasan tersendiri, yang tidak kita dapatkan jika kita hanya sibuk berdoa dan membaca firman Tuhan. Bahkan kita bisa bersaksi bahwa segala kebocoran hayat yang dulu sering kita alami, sekarang tidak kita alami lagi setelah kita menginjil dan merawat orang. Entah bagaimana, segala kebocoran itu tiba-tiba tertutup begitu saja tanpa kita usahakan. Di dalam diri kita rasanya selalu penuh dengan Roh, selalu penuh dengan hayat. Dan kita dipuaskan dengan cara seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Amin!
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk mengutamakan pekerjaan Bapa dan bukan pemenuhan kebutuhan kami, baik secara jasmani maupun rohani. Amin!