Manusia adalah Makhluk Roh

Manusia adalah Makhluk Roh

Kita semua tahu bahwa manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah. ”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kejadian 1:27). Apakah maksudnya? Maksudnya adalah bahwa manusia diciptakan sama seperti Allah, manusia adalah makhluk roh sama seperti Allah. Yohanes 4:24 mengatakan:

”Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Allah itu Roh dan manusia diciptakan sama seperti Allah, berarti manusia adalah makhluk roh.

  • Allah adalah Roh yang tidak memiliki tubuh.
  • Manusia adalah roh yang tinggal di dalam tubuh. Manusia adalah makhluk roh

Proses penciptaannya adalah seperti ini: Kejadian 2:7

“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk (jiwa) yang hidup.

1. Allah membentuk manusia dari debu tanah – inilah yang kemudian menjadi tubuh jasmaniah kita.

2. Allah menghembuskan nafas/Roh kehidupan ke dalam hidungnya – Ini adalah Roh Allah sendiri yang membuat kita menjadi segambar dengan Allah. inilah yang kemudian menjadi roh kita. Di sinilah letaknya pusat kehidupan kita. Roh kita harus terus terhubung dengan Allah, karena ini adalah nafas Allah.

3. Setelah ada roh, baru kita menjadi makhluk hidup – Inilah yang kemudian menjadi jiwa kita. Di sinilah letaknya pikiran, perasaan, dan kehendak kita. Keberadaan jiwa sangat dipengaruhi oleh keberadaan roh. Selama roh kita hidup atau terhubung dengan Allah, jiwa kita pun akan menjadi hidup. Tetapi jika roh kita mati atau tidak terhubung dengan Allah, maka jiwa kita pun akan mati.

Manusia adalah makhluk roh, itu sebabnya manusia seharusnya hidup menurut rohnya dan bukan jiwanya.

Jadi proses perilaku manusia yang seharusnya adalah seperti ini:

  1. Roh Allah berbicara kepada roh manusia.
  2. Apa yang diterima oleh roh manusia dari Roh Allah dikirim ke dalam jiwanya, memenuhi pikiran, perasaan, dan kehendaknya.
  3. Pikiran, perasaan, dan kehendak manusia memerintahkan tubuh untuk melakukannya.
  4. Tubuh melakukan seperti yang diperintahkan jiwa.

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, proses perilaku manusia mengalami perubahan, menjadi seperti ini:

  1. Pikiran manusia menerima signal dari perasaan dan kehendak lalu memerintahkan tubuh untuk melakukannya.
  2. Tubuh melakukan seperti yang diperintahkan pikiran.

Sebelum jatuh ke dalam dosa, perilaku manusia selalu bermula dari roh. Tetapi setelah jatuh ke dalam dosa, prilaku manusia selalu bermula dari jiwanya. Istilah yang dipakai dalam Perjanjian Baru: Hidup dalam Roh dan hidup dalam daging. Selama manusia hidup dalam Roh, manusia akan terus menikmati Taman Eden, di mana semua kebutuhan terpenuhi tanpa perlu bekerja terlalu keras. Ini dimungkinkan karena manusia bekerja dengan kemampuan rohnya. Tetapi apabila manusia hidup dalam daging, mereka hidup di luar Taman Eden di mana mereka harus berjerih-payah untuk memenuhi kebutuhannya. Ini disebabkan karena mereka bekerja dengan kekuatannya sendiri.

Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dan kita lahir baru, kita mempunyai pilihan untuk berjalan dalam Roh atau berjalan dalam daging

”Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu….” (Roma 8:9)

”Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu

tidak akan menuruti keinginan daging” (Galatia 5:16)

Jika kita menyadari bahwa kita adalah manusia adalah makhluk roh, maka kita akan memilih untuk hidup dalam Roh. Proses perilaku kita akan selalu bermula dari Roh. Dan kita akan kembali hidup dalam Taman Eden, bekerja dengan kemampuan Roh dan bukan dengan kekuatan sendiri.

Baca juga: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah dengan Belajar dari Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*