MANUSIA-ALLAH, BUKAN MANUSIA BAIK

Yohanes 1:12-13, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Allah menghendaki kita menjadi manusia-Allah, tapi agama mengajar kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Standar kehidupan tertinggi bagi orang Kristen adalah menjadi seorang manusia-Allah. Tujuan Allah adalah menggarapkan diri-Nya ke dalam kita sampai Dia menjadi kita dan kita menjadi Dia. Kita dan Dia menjadi identik dalam hayat, sifat, dan gambar, bukan dalam kedudukan. Ini jauh lebih tinggi daripada sekedar menjadi orang baik.

Ketika dilahirkan kembali, hayat Allah telah dibaurkan ke dalam hayat insani kita. Dia adalah isi kita, dan kita adalah ekspresi-Nya. Hayat ini seperti satu hukum yang beroperasi di dalam kita, mengatur kita hari demi hari dengan cara yang sangat alamiah, spontan, dan penuh kuasa. Jika kita terus mengikuti pengaturan-Nya, maka kita akan bertumbuh menjadi manusia-Allah, bukan sekedar orang baik.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk taat pada pengaturan hukum hayat di dalam kami, agar kami bertumbuh menjadi manusia-Allah, bukan sekedar orang baik. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*