MEMANG BOLEH SESEDERHANA ITU?

2 Samuel 22:7, “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

Ketika ada dalam kesesakan, Daud berseru kepada nama Tuhan Allahnya. Itulah jalan satu-satunya yang ia ketahui. Daripada sibuk mencari jalan keluar dengan kekuatan sendiri, lebih baik menyeru nama-Nya dengan segenap hati, maka Tuhan akan membebaskan kita dari segala kesesakan.

Sekali waktu, isteri saya mengantar anak saya ke tempat kursusnya dengan mengendarai mobil. Baru beberapa meter keluar dari rumah, tiba-tiba ada mobil yang sedang parkir di pinggir jalan terbuka pintunya, dan tanpa bisa dihindari, “Braakk…!!” Ia menabrak pintu mobil tersebut. Rupanya ada orang di dalam mobil yang membuka pintu tanpa melihat-lihat ke belakang. Mendengar suara tabrakan itu, keluarlah para tetangga dari dalam rumahnya, termasuk sang pemilik mobil, yang adalah … seorang tentara.

Dalam kesesakan itu, isteri saya langsung memanggil saya dan saya segera datang. Sesampai di sana, isteri saya berkata, “Saya harus antar anak, gimana nih?” Saya berkata, “Kamu pergi saja, nanti saya yang urus.” Tanpa pikir panjang, ia segera pergi. Ia bebas dari kesesakan dengan begitu saja, karena saya mengambil alih kesesakannya menjadi kesesakan saya. Dia tidak lagi menanggungnya, sayalah yang menanggungnya. Ia bisa melanjutkan perjalanan dengan tenang.

Begitulah kira-kira kisahnya ketika kita menyeru nama Tuhan dalam kesesakan. Kita menyeru nama Tuhan, Dia datang dan mengambil alih kesesakan, dan kita melanjutkan perjalanan hidup tanpa kesesakan. Sesederhana itu!

Doa: O Tuhan Yesus, dalam kesesakan kami menyeru nama-Mu! Engkau datang dan mengambil alih kesesakan itu, sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan tanpa kesesakan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*