I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Dalam Perjanjian Baru, Allah masuk ke dalam manusia sebagai Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus ini dilambangkan dengan minyak urapan (Kel. 30:22-25). Roh Kudus bukan sekedar minyak, melainkan minyak urapan. Sebagai minyak urapan, Roh Kudus bergerak di dalam kita. Pergerakan ini adalah pengurapan. Pergerakan Roh Kudus yang terus-menerus di dalam kita memelihara kita untuk tetap tinggal di dalam Tuhan. Karena itu, pengurapan juga memelihara fakta keberadaan kita di dalam Tuhan.
Jadi, sarana pertama yang memelihara persekutuan adalah penyucian darah Yesus, dan kedua adalah pengurapan Roh Kudus. Di sisi negatif, darah Tuhan Yesus mencuci semua hal yang tidak seharusnya kita miliki, yaitu dosa. Di sisi positif, pengurapan Roh Kudus mengurapi kita dengan apa yang seharusnya kita miliki, yaitu Allah. Mengurapi adalah mengolesi, seperti orang mengolesi perabotan dengan cat. Hasilnya, cat digarapkan ke dalam perabotan itu sehingga perabotan itu dilingkupi oleh cat, dan memanifestasikan cat. Dengan pengurapan Roh Kudus, kita diolesi oleh Allah setiap hari sehingga Allah digarapkan sepenuhnya dalam diri kita. Kita dilingkupi oleh Allah dan memanifestasikan Allah.
Dengan penyucian dan pengurapan yang terus-menerus oleh darah Yesus dan Roh Kudus, kita terpelihara di dalam persekutuan dengan Tuhan. Dan artinya kita terpelihara untuk tetap tinggal di dalam Tuhan.
Doa: O Tuhan Yesus, sucikan kami oleh kuasa darah-Mu, dan urapi kami dengan pengurapan Roh Kudus, agar persekutuan kami dengan Engkau tetap terjaga dan terpelihara. Amin!