“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24)
Kita telah belajar bahwa menyangkal diri yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah sama dengan menyangkal jiwa. Dan kita telah tahu bersama bahwa jiwa itu terdiri dari pikiran, perasaan (emosi), dan kehendak (tekad). Itu berarti kita harus menyangkal kehidupan dari pikiran, emosi dan tekad yang ingin mengambil alih dan memimpin kehidupan kita.
Alkitab bolak-balik memberi tahu kita bahwa kita harus hidup oleh roh, menurut Roh, berjalan dalam Roh, dan seterusnya. Jangan bingung dengan penulisan roh yang memakai huruf besar atau huruf kecil. Jangan bingung apakah ini Roh Allah atau roh manusia kita? Karena Roh Allah telah melebur menjadi satu dengan roh kita. Tuntunan Allah pun diberikan oleh Roh Allah dalam roh kita (Tidak pernah dalam jiwa kita). Jadi menurut roh manusia artinya sama dengan hidup menurut Roh Allah. Hidup dalam Roh, sama artinya dengan hidup dalam roh.
Roh manusia adalah bagian yang terdalam dari manusia. Ia tersembunyi di dalam jiwa, diselimuti oleh jiwa. Itu sebabnya orang yang jiwa (aku) nya kuat, tidak bisa hidup menurut roh, karena jiwanya menutupi rohnya. Untuk bisa berjalan menurut roh, maka jiwa (aku) harus diremukkan. Dan untuk meremukkan jiwa, kita harus menyangkalinya. Dengan hidup menyangkali jiwa (aku) setiap hari, dan menerima Kristus menjadi kehidupan kita, maka kita bisa berjalan menurut Roh.
Menyangkal diri sama dengan menyangkal jiwa. Dan jiwa terdiri dari pikiran, perasaan, dan keinginan. Itu berarti kita harus menyangkal pikiran, perasaaan, dan keinginan dari kehidupan jiwa. Baru setelah itu kita bisa berjalan menurut roh.
Baca juga: Menyangkal Diri