ORANG DEWASA HIDUP MENURUT AJARAN PENGURAPAN DI DALAM ROH

I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Pengurapan adalah sesuatu yang sangat halus dan menyejukkan. Pengajaran Roh Kudus bukanlah sesuatu yang kasar atau liar; tidak melanda kita seperti angin keras atau membakar seperti api. Pengurapan mengurapi kita seperti minyak. Inilah cara Roh Kudus mengajar kita. Di mana ada minyak, di situ ada pekerjaan Allah. Pekerjaan Allah tidak tergantung pada kata-kata, penafsiran alkitabiah, penalaran, penilaian mengenai salah dan benar, dan sebagainya.

Pekerjaan dan pimpinan Allah di dalam kita datang melalui sejenis perasaan hayat di dalam roh. Perasaan hayat ini adalah pengurapan Roh. Kepala tidak memakai sarana luar untuk mengendalikan Tubuh. “Hidup (hayat) itu adalah terang manusia” (Yoh. 1:4). Untuk mengetahui kehendak Allah, tidak bisa dengan bertanya, “Apakah ini salah atau benar?” Sebaliknya, kita harus bertanya, “Apakah dalam hal ini aku mengalami hayat?” Jika kita merasa mati di batin, itu berarti tidak ada pengurapan, dan jika kita bekerja tanpa pengurapan, itu berarti kita bekerja tanpa berada di bawah otoritas Kepala.

Misalnya, kita ingin mengunjungi seseorang, namun batin kita dingin dan acuh tak acuh. Ditinjau dari doktrin, perasaan manusia, atau prinsip alkitabiah, kita harus mengunjungi dia. Namun semakin kita memutuskan untuk pergi, kita semakin merasa dingin. Ini berarti Roh Kudus melarang kita pergi. Pada saat yang lain, kita mungkin mengunjungi seseorang dan merasa seperti berada di bawah pengurapan yang manis; segala sesuatunya menyejukkan dan nyaman. Inilah pengajaran pengurapan Roh Kudus. Semakin mengikuti pengurapan dalam intuisi ini, semakin kuatlah “amin” di dalam kita.

Pengurapan Roh Kudus tidak ada hubungannya dengan perkara benar atau salah, boleh atau tidak boleh dilakukan. Ini merupakan perasaan hayat dalam batin. Banyak orang masih bekerja menurut prinsip pohon pengetahuan yang baik dan jahat, yaitu pohon yang buahnya dimakan Adam. Mereka berjalan menurut prinsip salah dan benar. Namun pekerjaan Allah dalam Kristus adalah perkara hayat, yaitu perkara pengurapan Roh. Di mana ada pengurapan, di situ ada hayat. Selama seseorang memiliki pengurapan dan hayat, segala sesuatunya benar dan sesuai dengan kehendak Allah.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak hidup berdasarkan prinsip benar dan salah, tapi berdasarkan prinsip hayat. Kami hanya akan memperhatikan pengurapan Roh Kudus dan perasaan hayat dalam roh kami ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*