PEMISAHAN JIWA DAN ROH
OLEH SALIB DAN FIRMAN ALLAH

Ibrani 4:12, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Setelah kita melihat ajaran Alkitab tentang pemisahan jiwa dan roh, maka kita mengetahui bahwa kemungkinan terpisahnya roh dari jiwa tergantung pada dua hal, yaitu salib dan firman Allah. Korban harus dibawa kepada mezbah, barulah para imam dapat membelahnya dengan pisau. Mezbah dalam PL adalah salib dalam PB. Karena itu, jika kita tidak mau datang kepada salib untuk menerima kematian, maka jangan harap Sang Imam Besar Agung akan melakukan pekerjaan-Nya memisahkan roh dari jiwa dengan pedang-Nya.

Setiap orang Kristen yang ingin mengalami pemisahan roh dari jiwa wajib mendengar suara panggilan Tuhan untuk menuju Golgota, tanpa menyayanginya sedikit pun, dan mempercayakan Sang Imam Besar menggunakan pedang-Nya yang tajam guna memisahkan roh dari jiwa. Jadi bagian kita adalah membaringkan diri di atas mezbah, kemudian menyerahkan pengalaman-pengalaman selanjutnya ke dalam tangan Sang Imam Besar Agung yang setia. Pada saat yang tepat, Ia akan memberikan pengalaman-pengalaman pembedahan dan penyembelihan yang sempurna itu kepada kita.

Ketika Yesus mati, Ia mencurahkan segenap hayat jiwa-Nya ke dalam maut (Yes. 53:12), dan menyerahkan roh-Nya kepada Allah (Luk. 23:46). Kita harus meneladani Tuhan kita. Jika sungguh-sungguh mencurahkan hayat jiwa ke dalam maut, dan menyerahkan roh kita kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan makna kuasa kebangkitan-Nya, dan kita akan memiliki hayat rohani yang sempurna dalam kebangkitan.

Doa: Tuhan Yesus, kami tidak ingin menyayangi hayat jiwa kami sedikit pun. Kami mencurahkan hayat jiwa kami ke dalam maut agar kami memiliki hayat yang sempurna dalam kebangkitan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*