2 Korintus 7:1, “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani (pencemaran daging dan roh), dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.)“
Rasul Paulus menasehati kita untuk menyucikan diri dari semua pencemaran daging dan roh. Pencemaran daging adalah pencemaran yang berasal dari perbuatan daging, sedang pencemaran roh adalah yang berkaitan dengan penyembahan berhala. Keduanya mencemari atau membocorkan hayat rohani kita, tapi kali ini kita hanya akan membahas tentang pencemaran daging.
Setiap kali kita membiarkan perbuatan daging bekerja, baik yang jahat maupun yang baik, itu akan mencemari atau membocorkan hayat rohani kita. Itu sebabnya pencemaran daging harus digeledah dan diserahkan kepada salib Kristus. Sekalipun yang kita lakukan bukan dosa dan kejahatan (dalam pandangan manusia), namun jika kita melakukannya bersandar diri sendiri, dalam pandangan Allah dianggap cemar dan najis. “Yang dilahirkan dari daging adalah daging” (Yoh. 3:6). Kita harus menyucikan diri untuk menjauhkan segala prilaku daging, yang terbaik dan termulia sekalipun.
Misalnya ada hamba Tuhan yang terkenal diurapi, ia rajin berdoa, menyembah, dan membaca Alkitab, pelayanannya pun luar biasa. Namun semua pekerjaan Roh Kudus itu dianggap sebagai miliknya sendiri, sehingga ia meninggikan diri, dan menganggap bahwa semua hasil pelayanannya ini adalah karena ia taat, suka berdoa, dlsb. Lalu di puncak pelayanannya, tiba-tiba ia jatuh dalam dosa (biasanya dosa sex atau keuangan). Semua orang heran, mengapa hamba Tuhan sehebat dan ‘sepeka’ itu bisa jatuh? Penyebabnya adalah: ia tidak waspada dengan aktivitas daging dan membiarkan daging “yang kelihatannya baik dan mulia” terus termanifestasi. Inilah pencemaran daging yang mencemari dan membocorkan hayat rohaninya tanpa ia sadari, sehingga semakin hebat pelayanannya semakin ia kekurangan hayat, sampai satu titik, hayat rohaninya tidak lagi mampu memikul beban pelayanan yang begitu berat, sehingga ia jatuh. Itu sebabnya penting bagi kita untuk tidak merawat daging dan terus menyucikan diri dari semua pencemaran daging.
Doa: Tuhan Yesus, kami mau menyucikan diri dari semua pencemaran daging yang membocorkan hayat rohani kami. Biarlah Kristus sebagai hayat rohani kami terus bertambah dan bukan berkurang dalam diri kami. Amin!