PENDOA ADALAH SEORANG YANG KEHIDUPANNYA SERASI DENGAN DOANYA

Markus 11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.

Sebagai pendoa, kehidupan kita harus serasi dengan apa yang kita doakan. Kita mungkin saja berdoa agar Tuhan membangkitkan gereja atau menyelamatkan orang berdosa. Namun, kita tidak menempuh kehidupan yang turut membangkitkan gereja, atau berguna untuk membawa orang berdosa kepada keselamatan. Seorang pendoa bukan hanya menampilkan tindakan berdoa, tetapi juga menempuh kehidupan doa – kehidupannya adalah doanya. Kita sering berdoa untuk beberapa hal, tetapi setelah berdoa, kehidupan yang kita tempuh tidak serasi dengan yang kita doakan, kita tidak ada di dalamnya. Ini berarti kita memiliki tindakan doa, tapi bukan kehidupan doa.

Secara batiniah doa adalah hayat kita, dan secara lahiriah doa adalah kehidupan kita. Doa bukanlah hanya suatu perkara atau pekerjaan, melainkan kehidupan, di mana kita harus berada di dalam doa tersebut. Misalnya kita berdoa agar Allah membangkitkan gereja. Maka kehidupan kita juga adalah kehidupan yang turut membangkitkan gereja. Dalam ibadah raya, kita akan menjadi orang yang datang lebih dahulu daripada yang lainnya, bukan terlambat. Kita mengambil tempat duduk yang paling depan, bukan menjadi orang yang harus didorong-dorong untuk mengisi tempat duduk yang kosong di depan. Selama ibadah berlangsung, kita pun menjadi orang yang paling aktif menyalurkan hayat. Ketika memuji Tuhan, kita memuji secara hidup; ketika berdoa, kita berdoa secara hidup; ketika diberi kesempatan berbicara, kita berbicara secara hidup. Dari awal sampai akhirnya, kita menjadi orang yang paling aktif menyalurkan hayat. Doa kita adalah untuk kebangkitkan gereja, kehidupan kita pun untuk kebangkitan gereja. Inilah pendoa yang kehidupannya serasi dengan doanya.

Doa: O Tuhan Yesus, jadikan kami pendoa yang kehidupannya serasi dengan doanya. Janganlah kami hanya bisa berdoa, tapi tidak bisa hidup di dalam doa itu. Biarlah kehidupan yang kami jalani sama dengan doa yang kami naikkan di hadapan-Mu. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*