Efesus 5:18-21 …, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. …. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu ….
Kolose 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah ….
Roh Kudus datang dan masuk ke dalam kita, bukan hanya untuk memenuhi dan mengurapi kita, tetapi juga untuk menjadi firman Allah yang tinggal di dalam kita. Jika Allah datang kepada kita tanpa firman, kita tidak akan dapat mengerti maksud-Nya. Misalnya Anda datang ke rumah saya, datang dan pergi tanpa berbicara sepatah kata pun. Hal itu akan membingungkan saya, dan saya tidak akan dapat mengutarakan apa pun tentang kedatangan Anda.
Dalam Kolose 3 dikatakan, bahwa ucapan syukur dan pujian kita adalah disebabkan oleh firman Tuhan yang tinggal di dalam kita. Dalam Efesus 5 dikatakan, kita mengucap syukur dan memuji disebabkan oleh Roh itu. Mari kita renungkan, jika hanya ada Roh yang memenuhi tetapi tidak ada firman yang tinggal, bagaimanakah kita dapat menyanyikan mazmur dan kidung puji-pujian? Tentu tidak dapat, karena di dalam kita hanya ada dorongan tetapi tidak ada penjelasan. Misalnya, pagi ini saya merasa harus berdoa. Namun, di dalam saya tidak ada firman atau penjelasan yang memberitahu saya apa yang harus didoakan dan bagaimana mendoakannya. Paling jauh, yang dapat saya lakukan hanyalah mencucurkan air mata atau bersorak haleluya. Tetapi saya tidak dapat berdoa dengan tuntas.
Karena itu, Roh yang datang kepada kita harus menjadi penjelasan di dalam kita. Roh sebagai penjelasan adalah firman. Begitu Roh di dalam kita membuat kita mengerti, itulah firman. Adakalanya kita memiliki gerakan Roh di dalam, tetapi karena Roh itu belum menjadi firman dan tidak ada penjelasan, kita tidak mengerti. Sampai pada suatu hari, Dia menjelaskan kepada kita, yaitu Roh itu menjadi firman, saat itulah baru kita mengerti maksud-Nya. Karena itu, doa yang sejati adalah hasil dari Allah bergerak di dalam kita. Pergerakan ini dikerjakan melalui Roh itu, dan Roh itu berubah menjadi firman atau penjelasan Allah, sehingga kita mampu mengutarakan doa kita.
Doa: O Tuhan Yesus, biarlah Roh-Mu tidak hanya memenuhi kami, tetapi juga menjadi firman dan penjelasan Allah, sehingga kami dapat berdoa dengan tepat dan tuntas. Amin!