I Samuel 1:2-3 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.
1:9-11 Pada suatu kali, …, berdirilah Hana, …, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”
Doa adalah pergerakan Tuhan di dalam manusia. Doa yang sejati adalah Allah dari dalam manusia dan melalui manusia mengutarakan firman-Nya. Menurut konsepsi manusia, berdoa adalah manusia mempunyai keperluan, lalu menyampaikan keperluan itu kepada Allah, dan meminta Allah untuk mengabulkannya. Namun, doa yang dikatakan Alkitab adalah: Allah mempunyai satu keperluan, lalu Ia membawa keperluan-Nya itu masuk ke dalam manusia untuk menjadi perasaan manusia. Setelah itu Ia bekerja di dalam diri manusia, mendorong manusia, memberikan beban kepada manusia, dan melalui diri manusia mendoakan keperluan itu. Inilah doa! Kita dapat berdoa hanya karena Allah bekerja di dalam diri kita. Doa yang berasal dari diri sendiri tidak ada nilai rohaninya.
Dalam ayat-ayat di atas diceritakan mengenai Hana yang mandul. Bertahun-tahun ia membawa keperluannya akan seorang anak kepada Allah, tetapi Allah tidak menjawabnya. Namun sekali waktu, Allah membawa masuk keperluaan-Nya akan seorang pemimpin bagi umat ke dalam diri Hana. Allah bekerja dalam diri Hana, mendorongnya, memberi beban kepada-Nya untuk mendoakan keperluan Allah itu. Akhirnya Hana berdoa untuk seorang anak, tetapi kali ini diiringi dengan sebuah nazar bahwa kalau Tuhan memberikan anak laki-laki kepadanya, ia akan menyerahkan anak itu kembali kepada Tuhan. Hana jelas berdoa untuk seorang anak laki-laki karena ingin memenuhi keperluan Tuhan akan seorang pemimpin umat, bukan untuk memenuhi keperluannya sendiri. Inilah doa menurut Alkitab.
Doa: O Tuhan Yesus, bergeraklah di dalam kami, bawa masuk keperluan-Mu ke dalam kami, dorong kami, beri beban kepada kami untuk mendoakannya, dan Engkau mengabulkannya ya Tuhan. Amin!