
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:1-3)
Nikodemus memanggil Yesus Rabi, artinya guru. Fokus seorang guru adalah mengajar dan belajar. Nikodemus, seperti kebanyakan orang Kristen, ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah, atau ingin menjadi orang Kristen, lewat pintu seorang guru. Mereka mengira setelah mengerti ajaran kekristenan, dibaptis, ikut ibadah, menyumbang, dlsb., mereka telah menjadi Kristen.
Alkitab memperlihatkan, bahwa untuk menjadi orang Kristen harus dimulai dari kelahiran kembali. Dilahirkan kembali artinya kita menerima hayat Kristus, kehidupan Allah di dalam roh kita. Dan itu hanya bisa terjadi jika kita menerima wahyu Ilahi. Kekristenan bukanlah agama lahiriah melainkan wahyu batiniah. Orang Kristen tidak melakukan sesuatu secara lahiriah, melainkan melakukan sesuatu dari dalam roh.
Baca juga: Hal-hal yang Terjadi pada Waktu Mencari Tuhan Saat Dia Berkenan Ditemui