RUANG LINGKUP PEKERJAAN ROHANI

II Korintus 10:13, “Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.”

Pekerjaan apapun yang kita lakukan pasti ada ruang lingkupnya. Dalam dunia kerja, ini disebut job description. Manusia rohani mengetahui posisinya sendiri dalam Tubuh Kristus, karena itu ia juga mengetahui ruang lingkup pekerjaannya, tanpa perlu diberitahu oleh orang lain. Setiap anggota Tubuh pasti memiliki fungsinya masing-masing. Tidak melalaikan fungsinya itulah pekerjaannya. Ada karunia yang ditujukan kepada anggota-anggota Tubuh tertentu, tetapi ada juga yang ditujukan kepada seluruh Tubuh. Kita harus mengetahui ruang lingkup karunia kita sendiri, dan berfungsi dalam ruang lingkup tersebut, itulah “jobdesc” kita.

Di sini ada dua kesalahan yang sering dilakukan oleh orang Kristen: Pertama, pensiun dan berhenti berfungsi sehingga perkembangan hayat rohaninya terhambat. Kedua, melakukan pekerjaan-pekerjaan di luar ruang lingkupnya sehingga hayat rohaninya terluka. Keduanya sama buruknya. Mengekang hayat rohani adalah satu-satunya cara untuk membuatnya hilang, namun melakukan pekerjaan rohani secara ceroboh pun akan menutup pintu keluar hayat rohani.

Rasul Paulus mengetahui batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah baginya. Ini bicara tentang ruang lingkup pekerjaannya. Ia tetap bekerja di dalam ruang lingkup yang telah dipatok Allah baginya, tidak mau melakukan pekerjaan di luar ruang lingkupnya. Bekerja melampaui ruang lingkup yang dipatok Allah bagi kita akan membuat roh kita terluka, juga akan menghambat orang lain untuk berfungsi karena pekerjaan yang seharusnya ia kerjakan terus dipegangi oleh kita.

Kita harus bisa membedakan mana pekerjaan sementara yang harus kita lakukan karena belum ada orang yang berfungsi, dan mana pekerjaan utama yang Tuhan patok bagi kita. Di awal penggembalaan, hampir semua pekerjaan harus saya tangani sendiri, dari membersihkan gereja sampai mengurus sound system. Tapi ketika sudah ada jemaat baru yang bisa berfungsi di sana, saya harus melepaskan pekerjaan itu. Jika saya terus memeganginya, maka mereka tidak akan bisa berfungsi. Saya harus mendelegasikan semua pekerjaan yang bukan tugas utama yang Tuhan patok untuk saya. Dengan demikian saya bisa melakukan tugas utama saya untuk memperlengkapi jemaat dengan lebih baik lagi, dan di sisi yang lain, saya tidak menghambat orang lain untuk berfungsi. Demikianlah cara kerja dalam Tubuh Kristus.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan dalam Tubuh Kristus dengan jelas, agar roh kami tidak terluka dan pertumbuhan saudara kami tidak terhambat. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*