Wahyu 8:3-5 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Dikatakan ada malaikat lain yang adalah penampakan Tuhan Yesus, membawa banyak ukupan (kemenyan). Ukupan itu ditambahkan kepada doa orang-orang kudus. Keduanya berbaur menjadi satu, dipersembahkan ke hadapan Allah. Ukupan mengacu kepada Kristus yang bangkit. Jika Kristus yang bangkit ingin ditambahkan kepada doa-doa kita, doa-doa kita harus melewati penebusan darah dan pengakhiran salib.
Hanya setelah orang-orang kudus mengenal rencana kekal Allah, berdiri di bawah penebusan salib, juga berada pada pengakhiran salib, barulah kuat kuasa kebangkitan Kristus bisa ditambahkan kepada doa-doa kita. Maka begitu ukupan doa-doa itu dipersembahkan kepada Allah, segera guruh dan kilat dicurahkan ke bumi. Ini berarti Allah mendengar doa mereka dan mencurahkan jawaban bagi doa mereka.
Kita pernah mengatakan bahwa doa yang sejati adalah Kristus di dalam kita berdoa kepada Kristus yang di sorga. Kita adalah orang-orang yang memiliki banyak opini, bagaimana Kristus dapat menemukan jalan untuk tertampil keluar dari doa kita? Untuk memberi jalan, kita harus melewati pembasuhan darah dan pengakhiran api. Orang yang sudah diakhiri tidak memiliki pendapat apa pun. Kemudian, Kristus di dalam kita dapat bersatu dengan kita dan membawa kita berdoa. Akibatnya, doa kita adalah Kristus. Itulah ukupan ditambahkan kepada doa-doa kita.
Doa: O Tuhan Yesus, akhirilah kami oleh salib sampai kami tidak memiliki pendapat apa pun, sehingga Engkau mendapatkan jalan untuk berdoa di dalam dan melalui kami. Amin!