“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya (ego), memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24-26)
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya (KJV: Life), ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya (KJV: Soul)? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya (KJV: Soul)?_
Sejak awal Yesus sudah menggariskan bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. Perhatikan kata-kata yang saya tambahkan arti dalam kurung dari terjemahan bahasa Inggrisnya untuk memperjelas kita semua. Dari situ kita bisa melihat bahwa Yesus menganggap bahwa hidup manusia = aku (ego) = jiwa.
Diri (ego) manusia adalah jiwanya dan itulah hidupnya. Mempertahankan hidup = mempertahankan aku = mempertahankan jiwa. Itu berarti menyangkali aku = menyangkali jiwa.
Itulah sebabnya makanan untuk jiwa, yaitu pohon pengetahuan, dilarang oleh Tuhan untuk dimakan. Karena saat manusia makan pohon pengetahuan, jiwanya akan hidup dan kuat. Atau “aku” nya akan menjadi hidup dan kuat, padahal “aku” harus disangkali, bukan diperkuat. Karena “aku”menjadi hidup dan kuat, maka mereka menyangkali Tuhan, bukan dirinya. Manusia ingin hidup dengan kehidupannya sendiri, yaitu jiwanya. Manusia menolak hidup dengan kehidupan Allah, yang dilambangkan oleh pohon kehidupan.
Sejak awal Yesus sudah menggariskan bahwa setiap orang yang mau mengikuti Dia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. Diri (ego) – hidup manusia adalah jiwanya. Itu berarti menyangkali diri adalah menyangkali jiwa.
Baca juga: Dipimpin oleh Roh atau Jiwa