“Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.” (Kejadian 12:4)
Abram memang pergi seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, namun ia pergi dengan membawa cadangan untuk membantu TUHAN, kalau-kalau TUHAN gagal untuk menggenapi firman-Nya tentang keturunan. Cadangan itu bernama Lot.
Lot adalah anak dari Haran, adik Abram yang telah mati. Jadi kalau Abram harus punya anak, jalan yang terdekat dan terbaik menurut dia, adalah mengangkat Lot menjadi anaknya, karena Sarai, isterinya mandul, dan tidak bisa mempunyai anak.
Di kemudian hari, Lot malah menjadi beban bagi Abram, karena terjadi percekcokan antara gembala Abram dan gembala Lot, dan karena itu akhirnya mereka harus berpisah juga.
Jangan pernah punya ‘cadangan’ untuk membantu Tuhan, karena di kemudian hari, itu malah bisa menjadi beban yang rumit bagi kita. Dan Tuhan akan menyingkirkannya juga.
Baca juga: Minta Roh Kudus