Wahyu 1:13, “Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.“
Di sini Kristus tidak hanya digambarkan sebagai Imam Besar, seperti yang terlihat dari jubah-Nya, tetapi juga seorang serupa Anak Manusia. Dia adalah Allah, juga manusia. Sebagai Imam Besar kita, Dia merawat gereja-gereja dalam sifat keinsanian-Nya. Sebagai Anak Manusia, Kristus bukan hanya untuk merampungkan penebusan, juga untuk kehidupan gereja, sebab gereja tersusun dari manusia. Setelah naik ke surga, Dia masih tetap sebagai Anak Manusia. Ini menunjukkan, Dia tidak menanggalkan sifat insani-Nya setelah bangkit.
Dia berada di antara gereja-gereja untuk menanggulangi gereja-gereja berdasarkan keinsanian-Nya. Dalam keinsanian-Nya, Ia bersaksi bagi Allah dengan penuh kemenangan dan sukses. Gereja-gereja pun, dalam keinsanian juga bisa bersaksi bagi Allah dengan penuh kemenangan dan sukses.
Doa: Tuhan Yesus, Dalam keinsanian Engkau telah bersaksi bagi Allah dengan penuh kemenangan dan sukses. Kami pun akan bersaksi bagi Allah dengan penuh kemenangan dan sukses. Amin!