ROTI YANG TIDAK BERAGI

Keluaran 23:15, “Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kau pelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.

Hari raya Roti Tidak Beragi adalah kelanjutan dari hari raya Paskah. Roti tidak beragi adalah lambang Kristus. Dalam Alkitab, ragi melambangkan sesuatu yang penuh dosa, jahat, bobrok, dan najis di mata Allah (1 Kor. 5:6, 8). Tidak beragi artinya penuh dengan kemurnian dan kebenaran. Kristus adalah roti yang tidak beragi, yaitu roti yang penuh dengan kemurnian dan kebenaran. Di dalam diri-Nya tidak ada dosa, kejahatan, kebobrokan atau kenajisan.

Pada Hari Raya Paskah, anak domba itu dimakan dengan roti yang tidak beragi (Kel. 12:8). Pada Hari Raya Roti Tidak Beragi sebagai kelanjutan Paskah, mereka harus makan roti tidak beragi selama tujuh hari, ini melambangkan bahwa seluruh kehidupan kristiani kita, yaitu sejak kita menerima Kristus dan beroleh selamat, kita harus melanjutkan kenikmatan kita akan Kristus melalui menyingkirkan segala sesuatu yang penuh dosa. Selama tujuh hari Hari Raya Roti Tidak Beragi, tidak boleh ada ragi yang ditemukan di dalam rumah (12:15), dan tidak boleh ada ragi yang terlihat di antara bangsa Israel (13:7). Ini menyatakan bahwa meskipun tidak mungkin kita sepenuhnya tanpa dosa, namun kita harus menyingkirkan dosa apa pun yang terlihat; yaitu, kita harus meninggalkan dosa yang kita sadari (Ibr. 12:1). Menanggulangi dosa yang terlihat adalah memelihara Hari Raya Roti Tidak Beragi (1 Kor. 5:7-8). Jika kita bertoleransi dengan dosa yang telah disingkapkan, kita akan kehilangan kenikmatan persekutuan umat Allah (12:15; 1 Kor. 5:13). Satu-satunya jalan untuk menyingkirkan dosa adalah makan Kristus setiap hari sebagai hayat yang tersalib, bangkit, dan tanpa dosa, seperti yang dilambangkan oleh roti yang tidak beragi.

Merayakan Hari Raya Roti Tidak Beragi melambangkan pembersihan terhadap semua hal yang penuh dosa melalui kenikmatan akan Kristus sebagai suplai hayat yang tanpa dosa.

Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah roti yang tidak beragi. Biarlah kami makan Engkau setiap hari sebagai hayat yang tersalib, bangkit, dan tanpa dosa, sehingga hidup kami pun disusun oleh Engkau, menjadi murni dan benar, tidak ada dosa yang dapat bertahan, semuanya tersingkir tuntas. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*