Ada beberapa prinsip yang bisa kita pelajari dari pembacaan Firman tentang aliran air kehidupan (Yehezkiel 47:1-12), yaitu:
1. Keberhasilan seorang Kristen diukur dari seberapa besar dampak yang bisa ia hasilkan bagi komunitasnya.
Aliran sungai kehidupan itu mengalir ke luar dari dalam bait suci (orang percaya) dan ke mana pun air itu mengalir, semua yang mati menjadi hidup.
Itulah gambaran dari kehidupan orang Kristen yang seharusnya. Di mana pun kita berada, ke mana pun kita pergi, ada perubahan yang kita hasilkan.
Apa pun dan siapapun yang bersentuhan dengan kita akan mengalami perubahan. Keberhasilan orang kristen tidak diukur dari berapa banyak kali dia ke gereja atau berapa banyak dia berdoa.
Bukan pula berapa banyak uang atau perusahaan yang dimilikinya, tetapi berapa besar dampak yang bisa ia hasilkan bagi komunitasnya.
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu” (Mat. 5:14-15).
2. Seberapa besar dampak yang bisa kita hasilkan di luar sana ditentukan oleh seberapa kuat Roh telah bekerja di dalam sini.
Sebanyak aliran sungai kehidupan yang ada di dalam kita sebanyak itulah aliran sungai kehidupan dapat mengalir ke luar dari hidup kita.
Sedalam pekerjaan Roh yang sudah rampung dalam diri kita sedalam itulah dampak yang bisa kita hasilkan di komunitas. Semakin Roh dapat bekerja di dalam kita dengan leluasa semakin Ia dapat memakai kita dengan luar biasa.
Jika pekerjaan Roh dalam diri kita hanya semata kaki, tidak ada dampak yang dapat kita hasilkan. Tetapi jika pekerjaan Roh semakin dalam sampai menjadi sungai yang tak terseberangi, artinya Roh Kudus sepenuhnya berkuasa atas hidup kita.
Seluruh kemanusiawian kita tenggelam dalam ke-Ilahi-anNya. Kita tidak lagi hidup dalam hukum dunia ini, tetapi hidup dalam hukum Roh Kehidupan. Yesus berkuasa dan berdaulat dalam hidup kita, menjadi Tuhan dan Raja atas hidup kita.
Saat itulah pekerjaan Roh dengan sepenuhnya dalam mengalir lewat hidup kita. Sehingga, sebagaimana Roh telah menghidupkan kita, demikianlah Roh akan menghidupkan komunitas melalui hidup kita.
Sebagaimana Yesus menjadi Tuhan dan Raja atas hidup kita, demikianlah Yesus akan menjadi Tuhan dan Raja atas orang-orang di sekitar kita. Kedahsyatan Roh yang bekerja di dalam kita akan termanifestasi lewat hidup kita.
3. Seberapa kuat Roh dapat bekerja di dalam kita ditentukan oleh seberapa banyak Firman yang sudah hidup di dalam kita.
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh. 7:38).
Proses keselamatan kita bermula dari kita menerima Firman keselamatan. Saat kita menerimanya kita mempercayainya dan saat kita mempercayainya, Firman itu menjadi hidup.
Saat Firman hidup dalam diri kita, Roh Kudus turun menaungi kita dan bekerja di dalam kita sehingga mengalir aliran-aliran air kehidupan.
Seharusnya kita melanjutkan kehidupan kekristenan kita seperti itu. Setiap area dalam hidup kita harus dibangun, prosesnya sama: bermula dari menerima dan mempercayai Firman dalam area tersebut, lalu Firman menjadi hidup dalam area tersebut, Roh Kudus turun menaungi kita dan bekerja dalam area tersebut, mulailah mengalir aliran air kehidupan dalam area tersebut. Area tersebut menjadi hidup karena pekerjaan Roh-Nya.
Dalam area yang sudah menjadi hidup dan mengalami perubahan karena pekerjaan Roh-Nya, dalam area itu Roh Kudus mulai bisa memakai kita untuk menghidupkan orang-orang yang mengalami masalah dalam area tersebut.
Jika semua area hidup kita sudah dikuasai Roh Kudus sepenuhnya, maka hidup kita akan dapat dipakai secara efektif oleh Roh-Nya menjadi aliran air kehidupan untuk menjamah pelbagai kehidupan di sekitar kita.
Bekerjalah di dalamku, bekerjalah melaluiku, ya Roh Kudus!
Baca juga: Indonesia Baru.
