MENGHINDARI SALIB ADALAH
MEMELIHARA HAYAT JIWA

Matius 16:22-24, “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Tuhan menganggap ekspresi kasih jiwani Petrus berasal dari Iblis. Ini menunjukkan bahwa Iblis dapat memperalat hayat jiwa manusia. Iblis tidak takut bila orang Kristen berdoa atau mengasihi Tuhan, dia hanya takut bila orang Kristen berdoa dan mengasihi Tuhan tanpa mengandalkan hayat jiwanya sendiri. Selama hayat jiwa masih hidup, maka Iblis dapat melakukan pekerjaanya. Sikap mengasihani diri, menyayangi diri, takut menderita sengsara, dan mundur ketika menghadapi salib, adalah sejenis manifestasi hayat jiwa.

Hayat jiwa memiliki satu tujuan utama, yaitu mempertahankan eksistensi dirinya sendiri dan tidak mau menanggung rugi. Karena itu tujuan panggilan Tuhan adalah menyuruh kita menyangkal diri dan memikul salib kita sendiri, agar dengan demikian kita akan kehilangan hayat jiwa. Setiap kali salib terbentang di hadapan kita, itu selalu memanggil kita untuk kehilangan diri kita, dan kita tidak boleh bersikap menyayangi diri sendiri sedikitpun, serta dengan anugerah Allah rela mengorbankan jiwa demi orang lain.

Perhatikan bahwa yang harus kita pikul adalah salib kita sendiri. Ini adalah pengalaman salib yang kita terima sendiri dari Allah. Pengalaman salib adalah penderitaan yang kita alami karena melakukan kehendak Allah. Ketika ingin melakukan kehendak Allah, Allah justru memperhadapkan kita kepada salib yang harus kita pikul. Salib ini adalah milik kita yang khusus diberikan oleh Allah. Namun salib ini juga bersatu dengan salib Kristus. Ketika ingin memikul salib kita sendiri melalui roh salib Kristus, maka kuasa salib Kristus akan masuk ke dalam kita, sehingga kita kehilangan hayat jiwa. Jadi setiap kali memikul salib, kita kehilangan hayat jiwa. Sebaliknya, setiap kali menghindari salib, kita memelihara hayat jiwa.

Doa: Tuhan Yesus, setiap kali Engkau memperhadapkan kami kepada salib kami sendiri maka kami akan memikulnya, tidak mau menghindarinya, agar kami tidak memelihara hayat jiwa, melainkan kehilangan hayat jiwa. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*