I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Kita seharusnya memiliki sikap yang netral terhadap setiap tuduhan, tidak mengambil tindakan apa pun sebelum kita tahu dengan jelas sumber dari tuduhan itu. Kita harus menanti dengan tenang, jangan tergesa-gesa, terhadap kepastian apakah tuduhan itu memang teguran dari Roh Kudus atau hanya ulah dari roh jahat. Jika itu berasal dari Roh Kudus, kita harus membereskannya dengan jujur. Namun kita tentu harus menolak melakukan pengakuan dosa yang dipaksakan oleh kekuatan asing dari luar.
Pertobatan yang sejati sebagai hasil pekerjaan Roh Kudus memimpin kita pada kekudusan, sedangkan tujuan Iblis hanyalah untuk membuat kita menderita. Kadang-kadang, setelah kita menerima tuduhan musuh dan mengakuinya, Iblis mungkin memenuhi kita dengan perasaan damai sejahtera yang palsu. Ini bisa menyebabkan kita kehilangan penyesalan yang sejati atas dosa yang sesungguhnya. Teguran hati nurani berhenti begitu dosa diakui dan dibersihkan oleh darah Yesus, namun tuduhan palsu musuh tetap ada walaupun yang dituduhkan sudah dibereskan.
Kadang-kadang tuduhan Iblis ditambahkan kepada teguran hati nurani. Dosa itu memang ada, namun ketika dosa itu sudah dibereskan menurut maksud Roh Kudus, tuduhan itu masih ada karena roh jahat telah menggabungkan tuduhannya dengan teguran hati nurani. Karena itu kita harus belajar membedakan tegurah Roh Kudus melalui hati nurani dan teguran roh jahat. Kita harus mengenal dengan jelas dan pasti bahwa Roh Kudus tidak pernah menegur lebih lanjut jika dosa itu sudah diakui dan telah dibersihkan oleh darah Yesus.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk membedakan teguran Roh Kudus dengan tuduhan roh jahat, agar kami tidak melakukan pengakuan dosa yang dipaksakan oleh kekuatan asing dari luar, sehinga kami kehilangan penyesalan akan dosa yang sejati. Amin!