Yohanes 6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, ….”
6:54-55 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Dalam ayat 51, Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup untuk dimakan. Namun, kemudian Ia menjelaskan bahwa roti itu adalah daging-Nya. Lalu dalam ayat 54-55, Tuhan menegaskan bahwa siapa yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, akan menerima hidup kekal. Roti berasal dari hayat nabati, sedang daging dan darah berasal dari hayat hewani. Mengapa Tuhan harus menyebut roti yang berasal dari hayat nabati dulu, kemudian beralih kepada daging dan darah yang berasal dari hayat hewani?
Sebelum kejatuhan, ketetapan Allah untuk makanan manusia adalah dari hayat nabati saja (Kej. 1:29). Mengapa Allah menetapkan seperti itu? Karena Allah memakai ini sebagai bayangan dari yang rohani. Secara rohani, Allah menyediakan diri-Nya untuk menjadi makanan manusia dalam bentuk hayat nabati juga, yaitu pohon hayat. Hayat nabati adalah untuk perawatan atau pertumbuhan.
Setelah kejatuhan, manusia tidak bisa menerima hayat Allah, karena terhalang oleh dosa. Manusia perlu penebusan untuk pengampunan dosa terlebih dahulu baru bisa menerima hayat Allah. Dan menurut Ibrani 9:22, tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. Itulah sebabnya, ketika Allah memulai permulaan yang baru dari keluarga Nuh, maka ketetapan tentang makanan mengalami perubahan, yaitu manusia boleh memakan hayat hewani di samping hayat nabati (Kej. 9:1-3). Ini adalah lambang dari Kristus sebagai anak domba yang disembelih, yang darahnya bisa diminum untuk penebusan, dan dagingnya bisa dimakan untuk perawatan (Yoh. 6:54-55).
Jadi sebelum kejatuhan manusia, Kristus adalah pohon hayat. Namun, setelah kejatuhan, pohon hayat itu berubah menjadi Anak domba Allah, yang darahnya bisa diminum untuk pengampunan dan penghapusan dosa, serta dagingnya bisa dimakan untuk perawatan dan pertumbuhan.
Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia! Kami percaya dan menerima darah-Mu untuk penebusan, dan menerima daging-Mu sebagai perawatan untuk menumbuhkan hayat rohani kami. Amin!