ROH NABI TAKLUK KEPADA NABI

I Korintus 14:31-32 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan. Karunia (Inggris: spirit) nabi takluk kepada nabi-nabi.

Seperti dalam doa pribadi, dalam pertemuan jemaat pun kita sering berlaku yang sama, yaitu menunggu gerakan atau inspirasi roh baru mau berdoa atau berbicara. Kita punya “idealisme rohani” untuk selalu berdoa atau berbicara bersandar inspirasi roh, apalagi dalam pertemuan jemaat. Namun, seringkali ini tidak benar, khususnya bagi saudara yang berada pada kedudukan yang bertanggung jawab untuk menunjang persekutuan dalam sidang itu. Kita tidak bisa hanya duduk diam dengan kaku dan pasif menunggu apa yang disebut inspirasi atau gerakan roh. Berbuat seperti itu tidaklah benar! Seringkali yang membuat persekutuan dalam sidang tidak hidup adalah karena semua merasa tidak ada inspirasi dalam roh, sehingga semua diam seperti patung yang tidak dapat berbicara.

Jika kita adalah orang yang telah melewati pembasuhan dan memiliki persekutuan dengan Tuhan, ketika tahu ada keperluan untuk berdoa atau berbicara dalam sidang, kita harus melatih tekad untuk mulai berdoa dan berbicara. Begitu kita mengambil keputusan untuk membuka mulut untuk berdoa atau berbicara, maka hanya dalam dua kalimat saja, roh kita akan tergerak dan membubung tinggi. Inilah doa tekad. Tekad adalah suatu kemampuan yang sangat berguna. Kapan saja roh tidak dapat mencapainya, kita perlu menggantikannya dengan tekad. Belajar melatih tekad agar bekerja sama dengan roh. Tapi ingat, jangan menggunakan tekad tanpa menggunakan roh! Fungsi tekad adalah untuk bekerja sama dengan roh dan untuk menggerakkan roh, saat roh tidak tergerak. Doa yang dimulai dan diganti dengan tekad ini disebut doa tekad.

Rasul mengatakan bahwa dalam pertemuan jemaat, kita semua boleh bernubuat seorang demi seorang supaya kita bisa belajar dan beroleh kekuatan. Bernubuat di sini adalah menyampaikan pembicaraan Allah, bukan meramal. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang beralasan tidak “mendapatkan inspirasi” untuk menyampaikan pembicaraan Allah? Ayat selanjutnya berkata, “Roh nabi takluk kepada nabi.” Artinya jika sang nabi ingin menyampaikan pembicaraan Allah, maka rohnya akan menurutinya. Rohnya pada akhirnya akan memberikan inspirasi untuk dibicarakan. Jika belum ada inspirasi, kita harus menggunakan tekad untuk menggantikan dan menggerakkan roh. Ketika kita mulai berdoa atau berbicara, maka roh akan ikut bergerak, sehingga kita akan berbicara dalam inspirasi roh.

Roh nabi takluk kepada nabi, bukan nabi yang takluk kepada rohnya. Selama ini kitalah yang takluk kepada roh, bukan roh yang takluk kepada kita. Roh nabi takluk kepada nabi juga berarti ketika kita ingin bernubuat kita akan tahu kapan saatnya berbicara. Kita harus bernubuat seorang demi seorang. Jika semua orang berbicara pada waktu yang bersamaan “karena tidak dapat menahan gerakan roh”, maka yang terjadi adalah kekacauan, bukan pembangunan! Roh nabi seharusnya takluk kepada nabi!

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk melatih tekad kami, sehingga kami selalu bisa menyampaikan pembicaraan Allah untuk membangun jemaat. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*