Yohanes 3:6, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”
Dengan satu kalimat ini, Tuhan Yesus sekaligus menunjukkan tiga hal, yaitu apakah daging? Bagaimana manusia menjadi daging? Dan apakah sifat daging itu? Kita akan melihatnya satu per satu
Apakah daging? Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging! Siapakah yang dilahirkan dari daging? Manusia! Jadi manusia itulah daging. Setiap orang, sejak ia dilahirkan oleh orang tuanya, segala sesuatu yang dimilikinya dari semula, yakni yang alamiah, adalah milik daging. Tidak peduli betapa baiknya, bermoral, murah hati, dan pandainya dia; Atau betapa buruk, keji, bebal, dungu, dan brutalnya, dia tetap manusia yang bersifat daging.
Jadi, segala sesuatu (baik atau buruk) yang kita miliki sejak lahir, semua yang alamiah dari diri kita (baik atau buruk) adalah daging. Dan Tuhan berkata dengan tegas bahwa daging sama sekali tidak berguna (Yoh. 6:63). Hanya segala sesuatu yang berasal dari roh yang memberikan hayat. Semua yang berasal dari daging, dari alamiah kita, hanya akan menghasilkan maut, sama sekali tidak berguna bagi pertumbuhan rohani kita.
Jika ingin hidup menurut roh, dasar pemikiran ini harus dipahami sepenuhnya dengan tepat. Karena banyak orang Kristen gagal mengenali dan membedakan apa yang rohaniah dan alamiah, karena semua yang baik yang berasal dari yang alamiah dianggap sebagai yang rohaniah. Itu sebabnya seringkali penghalang terbesar untuk hidup menurut roh adalah semua kebaikan, kecerdasan, kepandaian, dan kemampuan kita yang alamiah. Jika ingin hidup menurut roh, kita harus menolak dan menghakimi semua yang alamiah, baik yang buruk maupun yang baik, baru kita bisa mengenali roh.
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk melihat bahwa tidak ada yang baik dari alamiah kami karena semuanya bersifat daging. Tolong kami untuk menolak dan menghakimi semua yang alamiah, baik yang buruk maupun yang baik, agar kami dapat hidup menurut roh. Amin!
