Matius 10:39, “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”
Matius 25:18, “Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.”
Seringkali kita sibuk mencari dan mengejar sesuatu yang baru, padahal yang kita perlukan adalah memelihara apa yang telah kita peroleh agar tidak hilang, karena tidak hilang sudah berarti memperoleh. Cara memelihara apa yang telah diperoleh adalah dengan menggunakannya, sedangkan cara membuatnya hilang adalah dengan memendam atau tidak menggunakannya. Itulah yang dilakukan oleh hamba yang menerima satu talenta.
Jika kita membiarkan hayat dalam roh kita mengalir ke segala tempat, kita tidak saja akan mendapatkan orang lain, tapi juga mendapatkan diri kita sendiri. Kita mendapatkan diri sendiri karena rela kehilangan diri sendiri demi mendapatkan orang lain. Tuhan berkata, siapa yang mempertahankan nyawanya akan kehilangan nyawanya, dan siapa yang rela kehilangan nyawanya karena Tuhan, akan memperolehnya. Namun jika kita tidak rela kehilangan diri sendiri demi mendapatkan orang lain, kita justru akan kehilangan diri sendiri.
Mengalirnya hayat rohani seorang manusia rohani harus melalui pekerjaan rohani. Jika roh kita selalu terbuka, hayat Allah akan mengalir keluar melalui kita sehingga kita dapat menyelamatkan dan membina banyak orang. Jika pekerjaan rohani kita berhenti, hayat rohani pun akan macet. Kedua hal itu saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak memendam hayat Allah di dalam kami. Biarlah roh kami selalu terbuka supaya hayat Allah mengalir keluar untuk menyelamatkan dan membina banyak orang. Amin!