
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya (Mazmur 27:3),
Bagaimana mungkin kita bisa tetap tenang sekali pun musuh ada di hadapan kita?
You will keep him in perfect peace, Whose mind is stayed on You, Because he trusts in You.
(Engkau akan menjagai orang yang pikirannya tertuju kepada-Mu dalam damai sejahtera yang sempurna, karena ia percaya kepada-Mu)(Yesaya 26:3 (NKJV))
Ya, tapi bagaimana caranya? Roh Kudus yang akan mengerjakannya:
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:26-27).
Begini kira-kira prosesnya:
Saat terjadi masalah dan peperangan dalam hidup, kita tetap mengarahkan pikiran hanya tertuju kepada-Nya dan memegang teguh kepercayaan kita kepada-Nya, maka Roh Kudus akan bekerja mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan setiap Firman yang telah kita terima daripada-Nya.
Saat kita meresponi pekerjaan Roh Kudus tersebut dengan terus membayangkan dan memperkatakan apa yang telah Dia ajarkan dan ingatkan, maka Roh Kudus akan bekerja memberikan damai sejahtera dalam hati kita.
Jenis damai sejahtera yang diberikan Roh Kudus dalam hati kita ini bersifat sempurna, tidak rapuh, tidak seperti yang diberikan oleh dunia ini. Damai sejahtera yang sempurna inilah yang bisa membuat kita tetap tenang dan bersukacita walau ada di tengah badai.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam (Markus 4:37-38).
Itulah damai sejahtera yang sempurna!