Kolose 3:3-5, “Sebab kamu telah mati …. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi (bersifat daging), yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.“
Ayat 3 berkata, “Sebab kamu telah mati.” Ayat 5 berkata, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang bersifat daging.” Mati yang pertama adalah satu fakta kedudukan kita di dalam Kristus, sedang mati yang kedua adalah pengalaman kita yang nyata. Kegagalan daging yang dialami oleh orang Kristen seringkali disebabkan karena tidak dapat menemukan hubungan antara kedua kematian tersebut.
Ada orang Kristen yang hanya bertekad mematikan daging, yaitu mengutamakan aspek pengalaman saja. Yang terjadi adalah semakin ia berusaha mematikannya, daging malah menjadi semakin hidup. Di sisi lain, ada juga orang Kristen yang hanya mengetahui dagingnya telah disalibkan bersama Kristus, namun tidak menuntut untuk mengalaminya. Keduanya salah dan tidak akan membuat orang Kristen memiliki pengalaman penyaliban daging.
Jika ingin mematikan perbuatan daging, kita memerlukan suatu dasar, dasarnya adalah fakta rohani yang telah dirampungkan oleh Allah, bahwa daging kita telah disalibkan. dengan dasar ini baru kita akan berhasil. Justru karena daging telah mati, baru ada perintah untuk mematikan perbuatan daging. Jika daging belum mati bersama Kristus, maka rasul tidak akan memberi perintah untuk mematikan perbuatan daging, karena tidak ada dasar untuk melakukan itu.
Karena Anda telah mati bersama Kristus, maka sekarang Anda harus melaksanakan dan memanfaatkan kematian Kristus untuk mematikan segala perbuatan daging dalam diri Anda. Jadi “mematikan” di sini adalah berdasarkan “telah mati.” Mematikan berarti memanfaatkan kematian Kristus untuk melaksanakan hukuman mati atas setiap perbuatan daging.
Kematian Kristus adalah kematian yang paling kuat dan paling aktif untuk mematikan orang. Setiap orang yang berjumpa dengannya, tidak mungkin tidak dimatikan. Karena kita telah bersatu dengan kematiannya, jika ada salah satu anggota tubuh kita tergoda untuk melampiaskan keinginan jahatnya, maka kita dapat memanfaatkan kematian Kristus untuk menanggulangi anggota tubuh tersebut, sehingga ia segera dimatikan. Kematian kita bersama Kristus telah menjadi realitas dalam roh kita. Kita wajib memanfaatkan realitas rohani tersebut untuk menanggulangi segala prilaku dari setiap anggota tubuh kita.
Doa: Tuhan Yesus, kami mengambil dan memanfaatkan kematian-Mu sebagai dasar yang pasti untuk mematikan semua perbuatan daging dalam diri kami. Amin!