KPR 7:59-60, “Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.“
Kita perlu belajar dari Stefanus, ketika menghadapi aniaya dan kematian, ia tidak mengeluh dan mengumpat tapi menyerukan nama Tuhan. Dalam seruan yang pertama ia menyerahkan rohnya, dan dalam seruan yang kedua ia meminta supaya Tuhan mengampuni mereka yang menganiaya dan jangan menanggungkan dosa itu kepada mereka. Betapa mulianya!
Menyeru nama Tuhan ketika dianiaya dan menghadapi kematian, membuat kita penuh dengan kerelaan dan pengampunan. Kerelaan dan pengampunan ini berasal dari hayat ilahi yang disuplaikan ketika kita menyeru nama Tuhan. Jadi dalam setiap keadaan dan setiap waktu kita perlu menyeru nama Tuhan, termasuk ketika menghadapi penganiayaan dan kematian. Amin!
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk selalu menyerukan nama-Mu dalam setiap keadaan, termasuk ketika menghadapi aniaya dan kematian. Amin!