Roma 6:6-7, “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.”
Kita telah percaya bahwa manusia lama atau daging kita telah turut disalibkan bersama Kristus, maka sekarang kita harus memperhatikan masalah pengalaman kita. Karena yang Allah rampungkan bagi kita, dan pengalaman atas perkara yang telah dirampungkan Allah tersebut, adalah dua hal yang berbeda, namun tak dapat dipisahkan.
Apa yang dapat Allah lakukan telah dilakukan dan telah rampung. Sekarang persoalannya ada pada bagaimana sikap atau perlakuan kita terhadap apa yang telah dirampungkan Allah tersebut. Allah telah benar-benar menyalibkan daging kita. Ini bukan hanya sebutan tapi kenyataan. Jika kita mau percaya, mau menggunakan tekad kita untuk memilih apa yang telah dirampungkan Allah bagi kita, maka hal itu pasti akan menjadi pengalaman dalam hayat kita. Kita tidak perlu berusaha untuk merampungkannya, karena semuanya telah dirampungkan oleh Allah. Tidak perlu kita sendiri menyalibkan daging kita, karena Allah telah menyalibkannya.
Jadi, sekarang masalahnya terletak pada apakah Anda percaya fakta rohani ini atau tidak? Apakah Anda menginginkan fakta rohani ini tergenapi pada diri Anda atau tidak? Jika kita percaya dan mau, kita harus bekerja sama dengan Roh Kudus untuk menerima pengalaman tersebut. Karena Roh Kuduslah yang akan mewujudkan ini menjadi pengalaman kita.
Doa: O Tuhan Yesus, kami percaya daging kami telah disalibkan, dan kami ingin agar fakta rohani yang indah ini menjadi pengalaman dalam hidup kami. Roh Kudus bekerjalah di dalam kami agar apa yang telah dirampungkan Allah tersebut, terwujud menjadi pengalaman dalam hidup kami. Amin!