FAKTA ROHANI PENYATUAN SALIB

Galatia 5:24, “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”

Untuk memahami fakta rohani tentang penyatuan salib, kita perlu melihat ayat ini secara lebih teliti dan mendalam. Ayatnya berkata: “siapa saja yang telah menjadi milik Kristus, ia telah (bukan akan) menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”

Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang menjadi milik Kristus, yaitu orang yang telah dilahirkan kembali tak peduli bagaimana tingkat kerohaniannya, dan tidak peduli apakah ia telah beroleh kelepasan dari dosa, telah dikuduskan sepenuhnya atau masih ditaklukkan oleh keinginan dagingnya; semuanya itu tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah di sini adalah apakah ia telah mengalami penyatuan hayat dengan Kristus, atau apakah ia telah dilahirkan kembali, atau telah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai juruselamatnya. Jika ia telah percaya, maka tidak peduli bagaiman kondisi kerohaniannya sekarang ini, baik menang atau gagal, ia tetap adalah seorang milik Kristus yang “telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya”.

Ini bukan soal moralitas, kerohanian, pengetahuan, juga bukan soal pekerjaan; masalahnya hanya satu, yaitu apakah ia telah menjadi milik Kristus. Jika jawabannya adalah “Ya”, maka ia “telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya”. Bukan sedang atau akan menyalibkan, melainkan “telah” menyalibkan.

Kita harus melihat pewahyuan firman ini dengan jelas dan tepat, bahwa yang dikatakan di sini bukan masalah pengalaman, melainkan fakta rohani yang ilahi. “Siapa saja yang menjadi milik Kristus Yesus” – entah ia lemah atau kuat – semua “telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Anda berkata, “Aku masih berbuat dosa.” Allah berkata, “Kamu telah disalibkan bersama Kristus.” Anda berkata, “watakku masih jelek.” Allah berkata, “Kamu telah disalibkan.” Anda berkata, “keinginanku begitu kuat.” Allah berkata, “Keinginan dagingmu telah disalibkan.”

Jangan melihat kepada pengalaman, lihat dulu firman Allah. Jika Anda tidak mau mendengar dan memercayai firman-dan setiap hari melihat pengalaman sendiri, maka selamanya Anda tak akan mengalami pengalaman penyaliban daging. Percaya dan menerima firman dulu, baru mendapatkan pengalamannya, itulah prinsipnya. Firman berkata, “Anda telah disalibkan.” Anda hanya perlu menjawab, “Amin! Ya, dagingku telah disalibkan.” Jika melakukan itu, Anda pasti akan melihat dan mengalami, daging Anda benar-benar telah disalibkan.”

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak melihat dan percaya kepada pengalaman kami, melainkan percaya dan menerima firman-Mu. Firman-Mu berkata, “Kamu telah disalibkan.” Maka kami percaya bahwa daging kami telah disalibkan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*