Yohanes 15:4-5, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.“
Tidak peduli apa pelayanan kita, sebagai reproduksi pohon hayat, kita harus jelas bahwa pelayanan kita adalah sarana untuk menyalurkan hayat kepada orang lain. Gereja itu berbeda dengan perkumpulan sosial. Di dalam gereja, penekanannya bukanlah apakah kita melakukan pekerjaan yang baik, melainkan apakah hayat disalurkan. Jika gereja hanya memerhatikan persoalan-persoalan jemaat, bukan menyalurkan hayat, maka gereja akan kehilangan sifatnya, dan berubah menjadi perkumpulan sosial belaka.
Kita harus melayani sedemikian rupa agar orang lain menerima suplai hayat. Kita harus melekat kepada Tuhan dan menyerap hayat, sehingga pelayanan kita menjadi saluran hayat-Nya. Fokus pelayanan kita seharusnya bukan pada pekerjaan yang berhasil, tapi pada penyaluran hayat.
Tuhan berkata bahwa Dialah pohon anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Di luar pohon anggur, ranting-ranting itu tak dapat berbuat apa-apa. Ranting-ranting ada untuk menghasilkan buah. Buah bisa dinikmati oleh orang lain, membuat mereka disegarkan dan dikenyangkan. Menghasilkan buah adalah menyalurkan hayat, yaitu menyuplaikan hayat pohon anggur.
Hari ini Tuhan tidak memerlukan manusia untuk menjadi alat-Nya. Ia juga tidak membutuhkan talenta manusia. Dia hanya memerlukan kita tinggal di dalam Dia, dipenuhi oleh Dia, sehingga bisa melepaskan suplai hayat-Nya. Ranting-ranting pohon anggur tidak tahu melakukan apa pun, selain tinggal di dalam pohon anggur, menyerap suplai hayat dari pohon anggur, dan membiarkan hayat itu mengalir keluar melalui dirinya dalam bentuk buah.
Gereja bukanlah perusahaan besar yang mengerjakan pekerjaan besar untuk mencapai hasil yang besar. Gereja adalah sarana penyaluran hayat Kristus. Ini menuntut kita untuk bersatu dengan Kristus, tinggal di dalam Kristus, dan memberi Dia tumpuan untuk memenuhi kita sehingga hayat-Nya, sifat-Nya, kesukaan-Nya, dan kehendak-Nya bisa menjadi hayat, sifat, kesukaan, dan kehendak kita. Dengan kata lain: SEGALA DIA, menjadi segala kita. Amin!
Doa: O Tuhan Yesus, sebagai ranting, tugas kami adalah tinggal di dalam Engkau, menyerap kelimpahan hayat daripada-Mu, dan membiarkan hayat itu tersalur keluar melalui diri kami dalam bentuk buah yang dapat dinikmati orang, membuat orang dikenyangkan dan disegarkan. Amin!