Hati Nurani Menentukan Persekutuan

“betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” (Ibrani 9:14)

Selama hati nurani kita murni, tanpa tuduhan kesalahan, maka kita tidak akan terhalang untuk beribadah kepada Allah yang hidup. Artinya persekutuan kita dengan Allah tidak akan terganggu. Hati nurani yang murni membawa kita ke hadirat Allah, membuat kita memiliki persekutuan yang wajar dengan Allah.

Sebaliknya jika hati nurani kita penuh dengan tuduhan kesalahan, maka persekutuan kita dengan Allah dengan sendirinya akan terhalang. Orang-orang yang menjauh dari Allah biasanya disebabkan karena hati nurani mereka gelap, tidak murni, masih ada tuduhan kesalahan yang menekan.

Saat hati nurani gelap, penuh dengan tuduhan, seharusnya kita tidak menjauh dari Allah, itu bukanlah jalan keluarnya. Justru seharusnya kita datang kepada Allah untuk mengaku dosa, dan darah Yesus akan menyucikan hati nurani kita kembali.

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)

Hati nurani yang telah disucikan ulang oleh darah Yesus akan kembali membawa kita ke hadirat Allah, maka persekutuan kita dengan Allah pun dipulihkan. Kita kembali bisa merasakan hadirat-Nya, bisa bersekutu secara manis dan dalam dengan-Nya.

Persekutuan kita dengan Allah sangat ditentukan oleh kemurnian hati nurani. Hati nurani yang murni akan membawa kita ke hadirat Allah, di mana kita bisa bersekutu secara manis dan dalam dengan-Nya.

Baca juga: Langit Adalah Takhta Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*