HIDUP MENURUT ROH

Roma 8:14, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Jalan satu-satunya untuk hidup sebagai anak Allah adalah hidup oleh hayat Allah. Dan jalan satu-satunya untuk hidup oleh hayat Allah adalah hidup menurut roh, karena hayat Allah ada dalam roh kita. Perasaan hayat adalah pimpinan Roh Allah dalam roh kita. Jadi untuk hidup sebagai anak Allah kita harus hidup menurut roh.

Kita telah terbiasa hidup menurut jiwa, yaitu menurut pertimbangan pikiran, emosi, dan keinginan kita. Semua keputusan yang kita ambil selalu menurut pertimbangan pikiran, emosi, dan keinginan kita. Itu sebabnya kita perlu melatih ulang diri kita agar tidak lagi hidup menurut jiwa, melainkan menurut roh.

Roma 8:6 (AYT), “Untuk menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Untuk hidup menurut Roh kita harus menaruh pikiran pada Roh. Pikiran adalah bagian utama dari jiwa. Di manakah Roh Allah berada? Dalam roh kita dan telah melebur bersama roh kita! Jadi apakah saya menuliskan Roh itu dengan huruf besar atau huruf kecil sama saja, karena Roh Allah telah melebur menjadi satu dengan roh kita. Jadi untuk hidup menurut roh, kita menolak untuk dipimpin oleh pikiran, apalagi menaruh pikiran kita pada daging agar hidup menurut daging, sebaliknya kita menaklukkan pikiran dan menaruhnya pada roh, agar dipimpin oleh Roh dan hidup menurut Roh.

Untuk hidup menurut Roh, kita tidak boleh membiarkan pikiran untuk berdiri sendiri dan berjalan sendiri. Kita harus menaklukkan dan meletakkan pikiran pada roh agar menurut Roh. Jika kita meletakkan pikiran dalam roh, maka pikiran akan direndam dan dipenuhi dengan hayat Allah, atau penuh dengan Kristus, karena Kristus adalah hayat Allah. Inilah yang disebut pikiran Kristus. Jika hayat telah memenuhi pikiran, maka hayat juga akan menyebar kepada emosi dan keinginan, sehingga jiwa kita sepenuhnya dipenuhi oleh hayat Allah. Inilah yang dimaksud dengan pertumbuhan hayat atau pertumbuhan rohani yang sejati.

Doa: O Tuhan Yesus, kami menaruh pikiran pada roh, agar pikiran kami direndam dan dipenuhi oleh hayat ilahi dalam roh kami, sehingga kami memiliki pikiran Kristus. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*