Galatia 5:16, “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.”
Untuk mengenal apakah kita sedang hidup oleh Roh atau oleh daging, hidup dari pohon hayat atau pohon pengetahuan, kita bisa membedakannya dengan memerhatikan perasaan hayat batiniah yang muncul dari dalam kita. Jika perasaan yang kita rasakan dalam batin adalah perasaan hayat, seperti kuat, lega, terang, lincah, nyaman, dst. Maka kita sedang hidup oleh Roh, kita sedang menikmati Kristus sebagai hayat kita. Namun jika perasaan yang kita rasakan adalah perasaan maut, seperti lemah, sumpek. Gelap, tidak nyaman, dst. Maka Roh sedang memberitahu kita bahwa kita sedang hidup oleh daging, sedang makan dari pohon pengetahuan, itu sebabnya hasilnya adalah perasaaan maut.
Pertumbuhan kita dalam hayat bergantung sepenuhnya pada bagaimana kita berurusan dengan perasaan hayat ini. Semakin hidup oleh Roh dan mengikuti perasaan hayat, kita akan semakin hidup menurut prinsip hayat. Biarlah perasaan hayat menjadi unsur pengendali yang mengendalikan hidup kita setiap hari. Amin!
Doa: O Tuhan Yesus, kami ingin menjadikan perasaan hayat menjadi unsur pengendali dalam keseharian kami. Amin!