JANGAN MENGHAKIMI ORANG DENGAN STANDAR HATI NURANI KITA

Roma 2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

Penanggulangan Allah terhadap anak-anakNya selalu menurut kondisi pribadi masing-masing. Mungkin ada kesalahan yang oleh sebagian orang Kristen dianggap sebagai dosa yang sangat besar, namun di sebagian orang Kristen lainnya sama sekali tidak disadari. Ini disebabkan adanya perbedaan taraf pengetahuan hati nurani mereka. Itu sebabnya kita tidak boleh saling menghakimi. Hanya Allah Bapalah yang tahu bagaimana memperlakukan anak-anakNya secara tepat.

Kita tidak boleh menghakimi, tapi bagaimana dengan menasehati? Jika kita dengan pasti mengetahui bahwa Allah telah mengatakan suatu perkara kepada hati nurani seseorang tapi ia tidak menaatinya, kita boleh menasehatinya. Tapi jangan sekali-sekali memaksanya mengikuti perasaan hati nurani kita, itu sudah menghakimi! Seringkali kita menggunakan standar pengetahuan hati nurani kita yang sekarang untuk menghakimi orang yang standar pengetahuan hati nuraninya setaraf dengan kita pada tahun yang lalu. Ini tidak adil! Itu sebabnya kita tidak boleh menghakimi, karena standar penghakiman kita tidak adil.

Jika ingin membantu orang, kita tidak perlu memaksanya taat dalam tiap rinciannya. Cukuplah kita menasehatinya untuk hidup dan bertindak menurut petunjuk hati nurani. Demikian pula terhadap diri kita sendiri. Janganlah kita terlalu membesarkan diri dan berusaha memahami kebenaran-kebenaran di luar kemampuan kita sekarang. Karena kita pasti melakukannya dengan kekuatan jiwa. Asal kita mau menaati suara Allah hari ini, itu sudah cukup.

Jika Roh Kudus dalam intuisi memimpin kita untuk mengkaji suatu kebenaran, kita pun tidak boleh menolaknya, karena penolakan berarti merendahkan standar kekudusan kita. Pendek kata, jika kita mau hidup dan bertindak menurut roh, semua masalah akan beres.

Doa: Tuhan Yesus, ampuni kebodohan kami yang selama ini suka menghakimi orang dengan standar hati nurani kami, padahal standar hati nurani orang berbeda-beda. Tolong kami untuk memperlakukan saudara kami secara tepat ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*