Lukas 5:33 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”
Yesaya 58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Makna puasa begitu dalam, karena itu jangan sembarangan dan secara gampang berpuasa. Dalam kitab Injil, kita tidak menemukan Tuhan Yesus sering berpuasa. Jangan pernah menganggap puasa adalah perkara gampangan, hanya soal tidak makan dan tidak minum. Hanya orang-orang Farisi yang munafik itulah yang bisa berkata bahwa mereka berpuasa dua kali seminggu, dan mempertanyakan murid-murid Yesus yang tidak berpuasa. Mereka menganggap hal berpuasa adalah hal yang biasa dan gampang.
Dalam Perjanjian Lama, nabi Yesaya sangat mencela puasa agamawi semacam itu. Doa puasa semacam itu tidak diperkenan oleh Allah. Jangan menganggap puasa sebagai liturgi agama, juga jangan menganggap puasa sebagai syarat untuk mendapatkan keajaiban. Ketika kita menerima amanat yang besar dari Allah, karena tanggung jawab itu demikian berat, perkara itu demikian besar, dan karena kita mengasihi Allah, menginginkan Allah, memperhatikan kehendak Allah sedemikian rupa, maka kita rela melepaskan hak dan kenikmatan kita yang sah, yaitu makan, dan bersamaan dengan itu kita rela mengesampingkan nyawa kita. Jika demikian, dengan otomatis kita pasti akan berpuasa.
Doa: O Tuhan Yesus, kami ingin menerima amanat-Mu yang besar, dan kami akan melaksanakannya dengan melepaskan hak kami yang sah dan tidak menghiraukan nyawa kami. Sampai kehendak-Mu digenapi dan Iblis dikalahkan. Amin!