Keluaran 17:6, “…. haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.“
I Korintus 10:4, “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.“
Gunung batu yang dipukul oleh Musa dan mengeluarkan air untuk memuaskan dahaga seluruh umat adalah lambang Kristus yang dipukul di atas kayu salib, mati dan dikuburkan, lalu bangkit pada hari yang ketiga. Setelah bangkit Dia menjadi Roh pemberi hayat atau air hayat yang dapat diminum oleh semua orang yang percaya kepadanya (Yoh. 4:13-14; 7:37-39).
Pekerjaan Yesus yang utama bukanlah melakukan mujizat, tapi mati. Jika pekerjaan-Nya adalah melakukan mujizat, maka kita tidak dapat diselamatkan dan menerima saluran hayat Allah. Kematian-Nya adalah pekerjaan-Nya. Hanya dengan pembunuhan saliblah, Dia bisa mati dan bangkit, serta menyalurkan hayat ilahi ke dalam kita yang percaya kepada-Nya.
Jika kita adalah pengikut Yesus, kita akan mengikuti jejak-Nya. Kita akan berprinsip bahwa kematian kita adalah pekerjaan kita. Tuhan tidak memerlukan Anda menyelesaikan satu pekerjaan bagi-Nya. Dia memerlukan Anda mati. Jika Anda mati, hayat akan bekerja dalam diri orang lain. Seperti Yesus, Anda hanya dapat menyuplaikan hayat kepada orang lain melalui mati. Karena itu, pekerjaan utama kita adalah: diletakkan pada kematian.
Kita perlu disatukan dengan Kristus secara sungguh-sungguh dan praktis, sehingga seperti Dia dipukul, kita pun akan mengalami pemukulan pada hayat alamiah kita, yaitu jiwa kita. Jika hayat alamiah telah dipukul, diremukkan, maka hayat ilahi akan mengalir keluar dari diri kita secara murni, tanpa campuran yang alamiah.
Doa: Tuhan Yesus, kami ingin menjadi satu dengan Engkau secara sungguh-sungguh dan praktis. Biarlah hayat alamiah kami dipukul, diremukkan, agar hayat ilahi dapat mengalir keluar tanpa hambatan, dan tanpa campuran sedikit pun dari yang alamiah. Amin!