Konsepsi Agama adalah Menyembah Tuhan, bukan Makan Tuhan

Yohanes 4:13-14 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

4:19-20 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”

Tuhan Yesus sedang menawarkan diri-Nya sendiri sebagai air kehidupan atau air hayat untuk diminum kepada seorang perempuan Samaria. Jika perempuan itu minum air hayat, maka ia tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya. Tiba-tiba perempuan itu berbicara tentang penyembahan. Tuhan sedang berbicara tentang menerima dan menikmati Tuhan sebagai air hayat, tapi perempuan itu menangkapnya tentang bagaimana menyembah Allah. Ini adalah tawaran untuk minum Kristus sebagai air hayat, tapi perempuan itu menangkapnya sebagai tawaran untuk berpindah agama dan cara menyembah Allah. Mengapa demikian? Karena perempuan itu menangkap pembicaraan Yesus dengan konsepsi agama. Sebetulnya saya pun agak heran, karena saya telah membacanya berulang-ulang dan mendapati bahwa tidak sedikit pun Tuhan berbicara tentang penyembahan, tapi mengapa wanita ini mengatakan Yesus berbicara tentang penyembahan?

Ketika kita berbicara tentang makan dan minum Tuhan kepada orang beragama, mereka tidak bisa menerima dan mencernanya. Pertama-tama, mereka akan menolaknya dan berkata, “Tuhan kok dimakan?! Tuhan itu disembah, bukan dimakan!” Lalu setelah kita jelaskan panjang lebar tentang makna makan dan minum Tuhan, maka selanjutnya mereka akan berkata, “Oh begitu, ya itu sih sama saja dengan berdoa dan menyembah Allah. Hanya beda istilah!” Tapi bagi kita yang telah mengalami makan dan minum Tuhan, kita semua tahu, bahwa hal ini tidak sama, ini sama sekali berbeda!”

Selama kita belum dibebaskan dari konsepsi agama, kita akan selalu mengalami kesulitan untuk makan dan minum Tuhan, karena konsepsi agama adalah menyembah Tuhan, dan bukan makan Tuhan. Menyembah Tuhan adalah menghormati atau memuja sesuatu sebagai Allah atau Tuhan. Sedang makan dan minum Tuhan adalah kita menerima Tuhan ke dalam kita, mengunyah, menyerap, dan mencerna Tuhan ke dalam kita sehingga menjadi hayat kita yang memungkinkan pertumbuhan hayat rohani. Jadi secara arti saja sudah berbeda.

Sekali lagi, Tuhan tidak menyuruh kita untuk menyembah Dia, tapi Tuhan jelas menyuruh kita untuk makan dan minum Dia! Orang beragama hanya bisa menyembah Tuhan, tapi tidak bisa makan dan minum Tuhan, karena terhalang oleh konsepsi agamanya.

Doa: O Tuhan Yesus, selamatkanlah kami dari konsepsi agama agar kami bisa makan dan minum Engkau sehingga mengalami perawatan dan pertumbuhan dalam hayat rohani kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*