Seorang Anak atau Seorang Raja?

Seorang Anak atau Seorang Raja?
Seorang Anak atau Seorang Raja?

Dari tahun ke tahun kita merayakan natal dan terus mengingat bahwa seorang anak telah lahir untuk kita. Itu sebabnya dari tahun ke tahun, kita selalu melihat gambar bayi Yesus di dalam palungan. Dalam bayangan mental kita, Allah telah memberikan seorang anak bagi kita. Tapi Alkitab berkata bahwa Allah tidak hanya memberikan seorang anak, tetapi juga seorang putera dan lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya. Artinya Allah bukan sekedar memberikan seorang Anak tetapi seorang Raja.

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yesaya 9:5).

Pengenalan kita akan Yesus Kristus harus terus bertumbuh, dari seorang anak kepada seorang putera dan akhirnya kita harus mengenal Dia sebagai seorang Raja.

Bagaimana pengenalan kita akan Yesus Kristus bisa bertumbuh sampai kita bisa mengenalnya sebagai seorang Raja? Inilah prosesnya:

1. Dia adalah penasehat ajaib.

Setelah Yesus ‘lahir’ di hati kita sebagai ‘seorang anak’, Dia akan mulai memanifestasikan diri-Nya sebagai penasehat ajaib. Setiap kali kita membutuhkan pertolongan, Dia selalu bisa memberikan nasehat yang ajaib sehingga kita menemukan jalan ke luar.

“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:14-16).

Disebut penasehat ajaib karena:

  1. Dia sudah dimuliakan. Dia telah melintasi semua langit.
  2. Dia dapat turut merasakan kesusahan dan kelemahan kita.
  3. Dia telah melewati semua pergumulan dan sudah menang.
  4. Dia selalu membuka akses untuk menolong kita.

Kita harus mengenal dan mengalami Dia sebagai Penasehat Ajaib.

2. Dia adalah Allah yang perkasa.

Setelah mengenal Yesus sebagai Penasehat Ajaib, kita harus bertumbuh dan mulai mengenal Dia sebagai Allah yang perkasa.

Dia bukanlah Allah yang hanya bisa memberikan nasehat dan pengajaran, tetapi juga bisa berdiri di pihak kita dan berperang bagi kita, sehingga semua peperangan akan dapat kita menangkan bersama Dia, karena Dia adalah Allah yang perkasa dan berkuasa.

Kita harus mengenal dan mengalami Dia sebagai Allah yang perkasa

3. Dia adalah Bapa yang kekal.

Setelah mengenal dan mengalami Dia sebagai Penasehat Ajaib dan Allah yang perkasa, Dia akan mulai memanifestasikan diri-Nya sebagai Bapa yang kekal. Kita mulai menyadari bahwa Dia bukan hanya seorang konselor dan Allah bagi kita, tetapi juga Bapa karena sebetulnya Dia berfungsi sebagai Bapa bagi kita. Kita mulai lebih dekat dan menyatu dengan Dia. Segala kecurigaan yang ada selama ini terhadap Dia mulai sirna. Kita semakin mempercayai Dia dan menyerahkan hidup ke dalam tangan-Nya.

4. Dia adalah Raja Damai

Setelah kita mengenali dan mengalami Dia sebagai Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, dan Bapa yang kekal, akhirnya kita betul-betul menyadari bahwa Dia adalah Raja Damai bagi kita.

Pada level ini kita benar-benar menyerahkan seluruh hidup kita untuk mengabdi kepada Sang Raja, diperintah oleh Sang Raja, hidup untuk merepresentasikan Sang Raja sehingga kita menjadi utusan Kerajaan-Nya.

Selamat bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus dan Selamat Natal 2013. Tuhan Memberkati!

Baca pula: Cara dan Proses Memilih yang Akurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*