Makan dan Minum Tuhan untuk Pengampunan Dosa dan Perawatan

Yohanes 6:54-55 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Makan dan minum Tuhan selalu memiliki dua aspek, yaitu untuk pengampunan atau penghapusan dosa dan untuk perawatan atau pertumbuhan. Darah Tuhan Yesus berkuasa bukan hanya untuk mengampuni dosa kita, melainkan juga untuk menyucikan kita dari segala kejahatan. Dan daging Tuhan adalah hayat ilahi yang merawat dan menumbuhkan hayat rohani ciptaan baru di dalam kita. Kita membutuhkan keduanya untuk bertumbuh di dalam Dia.

Saat diselamatkan, kita untuk pertama kalinya makan daging dan minum darah Tuhan. Kita percaya dan menerima darah-Nya yang tercurah bagi kita, dengan demikian kita diampuni oleh Allah dan disucikan dari semua dosa masa lalu. Lalu kita makan daging-Nya atau menerima hayat-Nya ke dalam kita, sehingga roh kita yang mati dihidupkan kembali. Roh kita bisa kembali berkontak dengan Allah dan diisi Allah. Inilah yang membuat kita bisa memulai perjalanan rohani kita secara ilahi.

Namun, setelah dilahirkan kembali kita masih bisa berbuat dosa, itu sebabnya masih memerlukan kuasa darah Yesus untuk pengampunan dan penghapusan dosa. Dan hayat ilahi di dalam kita masih sangat kecil sehingga memerlukan perawatan, atau dengan kata lain, perlu diberi makan agar bertumbuh. Itulah sebabnya setiap hari kita perlu makan dan minum Tuhan dalam dua aspek ini. Orang yang tidak cukup makan dan minum Tuhan dalam dua aspek ini akan mengalami jatuh bangun dalam dosa, dan tidak akan mengalami pertumbuhan hayat rohani.

Banyak orang Kristen berpikir bahwa ia sudah tidak ada masalah dengan dosa, karena dosa dalam konsep pikir mereka adalah kalau mencuri, membunuh, berzinah, dan berbuat jahat. Jika tidak berbuat jahat, maka tidak berdosa, dan karenanya tidak perlu pengampunan dosa dengan minum darah Tuhan lagi. Tapi dosa menurut perjanjian baru tidak sesempit itu. Nanti kita akan membahas dosa menurut perjanjian baru secara khusus, tapi di sini saya hanya mau memberikan satu contoh saja, yaitu dosa memandang muka.

Yakobus 2:9 mengatakan, jika kita memandang muka, maka kita berbuat dosa. Adakah di antara kita yang tidak pernah melakukan dosa ini? Apakah kita merasa berdosa jika melakukan dosa ini? Banyak orang tidak merasa berdosa ketika memandang muka, karena menurut mereka memandang muka bukanlah dosa. Jadi, kita memiliki banyak pikiran dan perasaan yang tidak tepat tentang dosa. Singkatnya, setiap hari ada saja dosa yang kita lakukan. Itulah sebabnya Tuhan menyediakan daging dan darah-Nya untuk menjadi makanan dan minuman kita, bukan saja untuk keselamatan kekal kita, tapi juga untuk keselamatan harian kita.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau minum darah-Mu untuk pengampunan dan penghapusan dosa, kami juga mau makan daging-Mu untuk perawatan agar kami bertumbuh dalam hayat rohani. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*