MENGALAMI KRISTUS SEBAGAI
POHON HAYAT DALAM ROH KITA

Galatia 5:16, “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Dalam Perjanjian Baru (selanjutnya disingkat PB) kita diperintahkan untuk berjalan dalam roh, menempuh hidup dalam roh, melakukan segala sesuatu dalam roh, berdoa dalam roh, dst. Ini adalah roh perbauran antara Allah dengan roh kita. Ketika kita hidup dalam roh, kita tidak akan hidup oleh diri sendiri, tetapi oleh Tuhan. Kita tidak akan berjalan menurut sistem duniawi, tetapi menurut cara sorgawi.

Menurut catatan PB, bahkan ajaran-ajaran dan karunia-karunia dikategorikan dengan pohon pengetahuan. Pada pohon pengetahuan ada pengetahuan, baik, jahat, dan kematian atau maut. Pohon ini rumit, namun pada pohon hayat hanya ada satu hal dan tidak ada yang lain, yaitu hayat. Pohon hayat sangat sederhana. Alkitab menunjukkan hayat sebagai permulaan, hayat sebagai proses, hayat sebagai akhir, dan hayat sebagai segala sesuatu. Adalah hal yang sangat mungkin perbuatan baik kita tidak ada hubungannya dengan hayat, melainkan berhubungan dan dibungkus dengan pohon pengetahuan baik dan jahat.

Tuhan tidak hanya memperhatikan apa yang kita lakukan, Tuhan lebih memperhatikan apakah kita ada dalam jiwa atau dalam roh. Itulah sebabnya Tuhan dengan tegas menyuruh setiap orang yang ingin mengikut Dia untuk menyangkal jiwa (diri). Ini membuktikan bahwa Iblis menyatu dengan jiwa kita, karena itu harus disangkali.

Semua ajaran akan berlalu. Keperluan utama kita bukanlah ajaran atau pengetahuan yang lebih banyak tentang Tuhan, melainkan berkontak dengan Tuhan. Semua karunia juga akan lenyap. Yang kita perlukan bukanlah karunia, melainkan Kristus sendiri sebagai hayat, makanan, minuman, dan udara kita. Kita harus mengenal Tuhan dengan cara yang hidup dan penuh, kemudian kita akan memiliki pengetahuan yang benar dan hidup akan Tuhan, bukan dari huruf-huruf tapi dari hayat. Di dalam hayat ada pengetahuan, namun di dalam pengetahuan tidak ada hayat.

Pada pohon pengetahuan baik dan jahat segala sesuatunya rumit. Baik dan jahat berbaur menjadi satu dan mengakibatkan kematian. Satu hal yang kita perlukan adalah menikmati Tuhan sebagai pohon hayat. Kita harus belajar berkontak dengan Dia, merealisasikan Dia, dan mengalami Dia dalam roh, sebagai hayat dan segala sesuatu kita. Semua hal positif dihasilkan dari pengalaman atas pohon hayat, dari perbauran Kristus sebagai hayat dengan roh kita.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk berkontak dengan Engkau, merealisasikan dan mengalami Engkau dalam roh kami sebagai hayat dan segala sesuatu kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*