Merebut Tanah Perjanjian

Bagi Anda yang sekian lama ada dalam kesengsaraan dan telah berseru-seru kepada Tuhan, saya percaya inilah Firman untuk Anda: Tuhan telah memperhatikan kesengsaraan dan telah mendengar seruan Anda. Dan inilah janji Tuhan: Tuhan akan melepaskan dan menuntun Anda ke luar dari negeri kesengsaraan ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya dan merebut tanah perjanjian. Ini adalah tanah yang berlimpah secara rohani dan materi.

Merebut Tanah Perjanjian
Merebut Tanah Perjanjian

Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus (Keluaran 3:7-8).

Tapi untuk Anda memiliki dan merebut tanah perjanjian tersebut ada beberapa hal yang harus Anda pahami:

1. Tanah perjanjian tidak diterima dalam kepasifan, tetapi harus direbut dengan perjuangan dan peperangan.

Tanah ini bukan lahan tak bertuan. Ini tanah yang sudah dikuasai oleh orang Kanaan, orang Het, orang Hewi dan Yebus, yang adalah keturunan raksasa. Kelimpahan tidak akan datang dengan sendirinya, tapi harus diperjuangkan. Itu sebabnya hanya orang-orang yang perkasa, yang mau dilatih berperanglah yang akan memasuki tanah perjanjian. Orang malas dan cengeng tidak akan dapat memasukinya.

2. Kita tidak akan pernah bisa melihat dengan jelas tanah perjanjian kita selama janji Tuhan belum menjadi kejelasan dalam diri kita.

Dalam Bilangan 13 diceritakan tentang 12 pengintai yang dikirim mengintai tanah perjanjian, Semua mengakui hasil tanahnya bagus. Sepuluh orang berkata musuh sangat besar, tidak dapat dikalahkan; tetapi Yosua dan Kaleb berkata mereka dapat merebut dan mengalahkannya. Mengapa Yosua dan Kaleb dapat melihat dengan jelas inilah tanah perjanjian yang pasti dapat direbut? Karena janji Tuhan sudah menjadi jelas dalam diri mereka.

Kejelasan dimulai dari dalam. Jika janji Tuhan sudah terlihat jelas dalam diri kita, maka kita akan dapat mengenali tanah perjanjian kita dengan keyakinan penuh. Jika ada kejelasan dalam diri kita, maka akan ada kejelasan di sekitar kita.

3. Sejauh mana janji Tuhan sudah menjadi kejelasan dalam diri kita dapat dilihat dari pikiran, perkataan dan respon yang muncul saat kita menghadapi situasi sulit.

Kita bisa mengukur apakah janji Tuhan sudah menjadi jelas atau belum dalam diri kita, dengan cara memperhatikan apa respon yang muncul saat menghadapi situasi sulit. Jika respon yang muncul sesuai janji Tuhan, maka tandanya janji itu sudah menjadi kejelasan dalam diri kita. Perhatikan perkataan Yosua dan Kaleb:

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” (Bil. 13:30)

Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka” (Bil. 14:6-9).

Seluruh perkataan mereka adalah janji Tuhan, menunjukkan bahwa itulah yang memenuhi hati mereka, seperti Yesus berkata: “Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.” (Mat. 12:34). Jika janji Tuhan memenuhi hati kita, maka respon, pikiran, dan perkataan kita akan mengeluarkan janji Tuhan juga.

4. Jika janji Tuhan sudah menjadi kejelasan dalam diri kita, maka rintangan sebesar apa pun akan dapat kita taklukkan.

Masalahnya bukan apa yang ada di sekitar kita, tetapi apa yang ada di dalam kita. Kemenangan dan kekalahan tidak ditentukan oleh apa yang ada di sekitar kita, tetapi apa yang ada di dalam kita. Jika Tuhan dan janji-Nya memenuhi hati kita, rintangan sebesar apa pun akan dapat kita taklukkan.

“Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”

Tuhan telah berjanji untuk menyertai Anda dalam merebut tanah perjanjian, jadi mulailah bertindak!

Baca pula: Cerdik Seperti Ular dan Tulus Seperti Merpati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*